Pihak keamanan Mesir menahan 70 anggota kelompok oposisi Ikhwanul Muslimin pada Selasa kemarin (26/10) pada saat mereka sedang menggantung poster pemilu di kota Mediterania Alexandria untuk pemilihan parlemen bulan depan, kata polisi Mesir.
Penangkapan ini adalah yang terbaru dalam tindakan keras pemerintah terhadap kelompok Islam yang populer di Mesir yang merupakan oposisi terkuat terhadap rezim yang berkuasa Partai Demokrasi Nasional.
Pengacara Ikhwandan calon anggota parlemen Hussein Ibrahim mengatakan para aktivis Ikhwan ditangkap saat mereka sedang memasang poster untuk salah satu dari empat calon kandidat perempuan.
Seorang pejabat keamanan, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan penangkapan itu dengan alasan karena anggota Ikhwan melanggar UU Pemilu yang melarang penggunaan slogan-slogan agama.
Namun Hussein menyatakan bahwa poster yang mereka pasang hanyalah berisi frase umum seperti "Allahu Akbar" dan "Alhamdulillah" yang tidak berhubungan secara eksklusif dengan Ikhwan. Dia menuduh pemerintah sengat menargetkan ikhwan.
"Ini adalah awal dari penipuan pemilu secara terang-terangan sejak poster calon kandidat dari partai yang berkuasa dibiarkan terpasang meskipun posterbta berisi penuh ayat-ayat dari Al-Quran," katanya.
Larangan slogan keagamaan oleh KPU Mesir memaksa Ikhwan untuk mengganti slogan lama mereka "Islam adalah Solusi" dan menggantinya dengan "Perubahan adalah Garis Edar kami."
Penangkapan hari Selasa kemarin membawa jumlah anggota Ikhwan yang ditangkap sekitar 250 orang sejak Ikhwan pada 9 Oktober lalu mengumumkan keputusannya untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu. Polisi mengatakan mereka telah menahan 160 orang pada minggu terakhir.(fq/abc)