Veteran Militer AS Semakin Banyak yang Bunuh Diri
Jumat, 12/11/2010 (eramuslim.com)
Resesi ekonomi dan trauma menderita akibat perang di Irak dan Afghanistan telah mendorong meningkatnya jumlah veteran AS melakukan aksi bunuh diri.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bunuh diri saat ini sedang berkembang di kalangan orang dewasa muda yang telah meninggalkan militer, AFP melaporkan pada hari Kamis kemarin (11/11).
"Ini diperparah oleh stres, trauma yang terjadi dengan operasi militer saat ini, di mana kita memiliki militer jauh lebih kecil dan diminta untuk melakukan begitu banyak tugas dan kemudian mengulanginya tugas militer setelah selesai bertugas," menurut Menteri Urusan Veteran Eric Shinseki.
Shinseki menegaskan bahwa "saya tahu angka bunuh diri semakin meningkat."
Pada bulan Januari lalu, Shinseki menunjukkan bahwa 20 persen dari sekitar 30.000 kasus bunuh diri di AS setiap tahun dilakukan oleh veteran perang, yang itu berarti bahwa rata-rata 18 veteran bunuh diri setiap hari.
Sebuah catatan menyebutkan 309 anggota militer melakukan bunuh diri tahun lalu, naik dari 267 pada tahun 2008, menurut angka Pentagon.
Jumlah bunuh diri antara tahun 2005 dan 2009, dilaporkan 1.100, melebihi jumlah anggota militer AS yang tewas dalam perang Afghanistan sejak perang itu dimulai pada tahun 2001.
Jaminan simpanan klaim cacat yang dibuat oleh veteran perang melonjak menjadi lebih dari 700.000 tahun ini, naik dari 400.000 hingga 500.000 tahun sebelumnya, menurut Shinseki.
Shinseki mengatakan jumlah kasus baru telah meningkat lebih cepat daripada kapasitas lembaganya. Meskipun 977.000 kasus diselesaikan tahun lalu, satu juta kasus baru telah bertambah.
Sejumlah besar veteran muda yang ikut ambil bagian dalam perang Afghanistan dan Irak yang menderita gangguan stress pasca-trauma (PTSD), di samping kasus-kasus yang veteran yang lebih tua.
"Kami memiliki pengobatan PTSD yang terjadi dengan veteran yang kembali dari Perang Dunia II, Korea, Vietnam. Jadi itu adalah masalah isu yang besar.," Kata Shinseki.
Shinseki juga menyatakan bahwa krisis ekonomi telah membawa dampak tambahan pada keluarga veteran selama setahun setengah, sedangkan organisasinya telah berjuang untuk memenuhi tujuan untuk mengakhiri tunawisma di antara para veteran dalam jangka waktu lima tahun.
Menurut Shinseki, organisasinya sedang membuat kemajuan yang baik dalam mencoba memecahkan masalah-masalah pasca-perang bagi para veteran perang, sembari mengatakan bahwa "kami baik-baik saja, hanya saja tidak akan cukup cepat beraksi."
Ada sekitar 23 juta veteran di Amerika Serikat. Dari mereka, hanya delapan juta yang saat ini terdaftar pada Departemen Urusan Veteran.(fq/prtv)