Polisi Pakistan berjaga-jaga di Kuil Ahmadiyah Polisi Pakistan mengatakan kepada sekte minoritas Ahmadiyah untuk menggali kuburan orang yang mereka cintai yang dimakamkan di pemakaman kaum Muslimin menyusul adanya protes dari umat Islam setempat, seorang pejabat Pakistan mengatakan Rabu kemarin (3/11). Penguburan terhadap anggota Ahmadiyah bernama Shehzad Warriach di pemakaman umat Muslim di kota Bhalwal, 102 kilometer (64 mil) selatan Islamabad, telah memicu protes dan memaksa keluarganya untuk kembali menguburkannya di sebuah kuburan khusus Ahmadiyah.
"Keluarga Warraich setuju untuk menggali kuburannya pada tanggal 31 Oktober lalu setelah masyarakat setempat mendekati kami di tengah protes dan menuntut agar jasad Warraich dikeluarkan dari kuburan Muslim," kata polisi senior setempat Ghulam Murtaza kepada AFP.
Murtaza mengatakan polisi "harus campur tangan mencegah situasi tak diinginkan meskipun kami tidak memiliki hukum pembatasan pemakaman bagi non-Muslim di sebuah kuburan bersama".
Warriach, seorang petani 45 tahun, dimakamkan pada tanggal 30 Oktober, sehari setelah kematiannya, kata juru bicara komunitas Ahmadiyah setempat, Salimuddin kepada AFP.
Salimuddin, mengatakan tidak ada hukum yang melarang seorang Ahmadi (sebutan untuk pengikut Ahmadiyah) dimakamkan di pemakaman kaum Muslim.
Pakistan, sebuah negara mayoritas Muslim, menyatakan anggota sekte Ahmadiyah adalah bukan Islam pada tahun 1974 dan 10 tahun kemudian mereka dilarang menyebut diri mereka Muslim.
Pada bulan Mei lalu, Ahmadiyah Pakistan mengalami serangan terburuk yang pernah mereka terima ketika orang-orang bersenjata mengenakan rompi bunuh diri menyerang dua tempat ibadah mereka di timur kota Lahore, menewaskan sekitar 80 orang.
Didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad (MGA), yang lahir pada tahun 1838, masyarakat Ahmadiyah berpendapat bahwa MGA adalah seorang nabi dan yang meninggal pada usia 120 di Srinagar, ibukota musim panas Kashmir yang diperintah oleh India.
Punya nabi sendiri, tetapi
pengen dikubur di pemakaman umat Islam. Itulah Ahmadiyah..Terlalu.(fq/newsyahoo)eramuslim.com