Keikhlasan ulama Ahli Sunnah wal Jamaah dalam "mentaqribkan" antara Sunni dan Syiah selalunya diambil kesempatan oleh Syiah untuk menyemarakkan lagi penyebaran dakwah mereka di kalangan Ahli Sunnah wal Jamaah. Jika penganut syiah merasakan diri mereka berada di pihak yang benar, maka tidak perlulah mereka bengantung kepada penyataan ulama sunni dalam mempertahan kesahihan aqidah mereka, cukuplah dengan apa yang mereka ada, bawalah hujah-hujah ulama mereka sendiri dan pertahankanlah ia bermati-matian. Yakinlah dengan janji Allah SWT, jika anda di pihak yang benar maka pasti Tuhan bersama anda, tetapi jika anda di pihak yang salah maka ...rujuk surah Al Israa' ayat 81[ dan Katakanlah:" telah datang kebenaran , dan hilang lenyaplah perkara Yang salah . Sesungguhnya Yang salah itu sememangnya satu perkara Yang tetap lenyap".]
Sila tuan-tuan layari beberapa blog penyokong syiah samada di dalam dan di luar negara, kebanyakkan mereka menampal kekalkan kenyataan Syaikhul Azhar dan Dr Yusuf Al Qardawi di dalam blog-blog mereka dengan tujuan untuk menguatkan lagi hujah-hujah mereka dalam berhadapan dengan ahli sunnah wal jamaah. Di sini saya bawakan kepada anda beberapa contoh kenyataan ulama sunni mengenai syiah yang kemudianya telah diambil kesempatan oleh penganut syiah sebagai modal kempen mereka di kalangan ahli sunnah wal jamaah.
1-Kenyataan Syaikhul Azhar
Pernyataan Syaikhul Azhar Beri Angin Syi'ah Mesir untuk 'Taqrib' Sunni-Syi'ah
Aktivis Syi'ah Mesir berencana untuk melakukan dialog dengan Syaikhul Azhar Dr. Ahmad Al-Thayyib, untuk membahas apa yang digambarkan mereka sebagai sebuah cara untuk mencapai pemulihan hubungan antara Sunni dan Syi'ah.
Dewan pimpinan tertinggi pecinta Ahlul Bait (kelompok Syi'ah Mesir),menyatakan mereka secara resmi telah meminta kepada Al-Azhar pada hari Selasa pagi untuk membuat janji dengan Imam besar Al-Azhar, namun sampai sejauh ini belum mendapatkan kepastian untuk bertemu.
Media mencatat bahwa sejumlah kelompok Syi'ah di Mesir ingin mengucapkan terima kasih kepada Syaikhul Azhar atas sebuah laporan baru-baru ini atas pernyataannya yang ia buat untuk sebuah surat kabar Lebanon, yang menegaskan bahwa dirinya tidak menolak mengatakan kaum Syi'ah telah kafir, karena dirinya yang Sunni pun mau bermakmum di belakang mereka, katanya.
Sebelumnya Dr. Al-Thayyib dalam kunjungannya ke Libanon menyatakan bahwa ia menolak tegas pernyataan-pernyataan dari para ulama yang banyak muncul di beberapa saluran televisi satelit yang menyatakan bahwa kaum Syi'ah telah kafir. Dan menegaskan bahwa sikap tersebut "ditolak dalam Islam dan tidak dapat diterima".
Dia menambahkan: "Tidak ada perbedaan pendapat antara Sunni dan Syi'ah yang signifikan, perbedaan antara Sunni dan Syiah sebenarnya hanya pada level ikhtilaf far'iyyah (perbedaan cabangan), bukan ikhtilaf ushuliyyah (perbedaan pokok), suatu hal yang lumrah dalam Islam, seperti perbedaan madzhab fikih. Bahkan, dalam masalah fikih, antara madzhab Sunni dan Syiah tidak banyak terdapat perbedaan.
Sejumlah besar ulama telah sepakat akan kafirnya Syi'ah atas hinaan mereka terhadap ummul mukminin Aisyah, Ra dengan menyatakan ummul mukminin seorang pezina dan pelacur dan masuk neraka, termasuk hinaan terhadap para sahabat nabi.
Dan Syaikhul Azhar sebelumnya yang telah almarhum, Syaikh Dr. Muhamamd Sayyid Tantawi menyatakan bahwa dirinya sangat meyakini bahwa menghina dan mencela salah seorang sahabat nabi Muhammad SAW secara sengaja adalah bukan Islam. Bahkan baru-baru ini dewan ulama Saudi telah mengeluarkan fatwa terbaru mereka yang menyepakati bahwa Kafir bagi orang yang berani menghina istri dalam hal ini ummul mukminin Aisyah dan sahabat-sahabat utama Nabi SAW lainnya.(fq/imo)[
Di sini]