sumber[eramuslim.com]
kemarahan jutaan rakyat Mesir, usai shalat Jum'at, di jalan-jalan seluruh kota di negeri itu, akhirnya memaksa diktator Mubarak alias 'Fir'aun' itu, harus pergi selama-lamanya dari negeri Spinx.
Rakyat Mesir sudah sangat muak dengan segala tindakan yang dilakukan Mubarak yang penuh dengan kekejaman dan kebiadaban selama 30 tahun.
Mubarak menyatakan, pengunduran diri, dan tidak akan melanjutkan kekuasaannya, serta menyerahkan kekuasaannya kepada Wakil Presiden Omar Sulaeman. Selanjutnya, Mubarak meninggalkan Cairo, menuju kota wisata Sharm el-Sheik, yang terletak di Sinai. Ini sebagai tempat transit sebelum Mubarak akan meninggalkan Mesir menuju ke negara ketiga,selama-lamanya.
Kemenangan perjuangan yang panjang dan melelahkkan bagi rakyat Mesir,yang hampir selama tiga pekan melawan rezim Mubarak. Tetesan darah dan pengorbanan rakyat Mesir tidak sia-sia.
Rakyat dengan pengorbanan yang mereka lakukan itu, akhirnya berhasil mendepak rezim diktator, yang telah memperbudak dan menghinakan mereka. Rakyat Mesir berhasil melakukan perubahan besar mengakhiri kekuasaan rezim diktator yang sudah sudah berkuasa selama tiga dekade.
Kamis malam Mubarak menyampaikan pidato, dan mengatakan tidak akan mundur dari kekuasaannya. Justru memicu kemarahan rakyat Mesir. Akhirnya, rakyat yang sudah marah itu, memanfaatkan hari Jum'at sebagari : "Hari Kebarangkatan", bagi Mubarak untuk meninggalkan Mesir.
Militer berusaha menenangkan rakyat yang marah, tetapi sia-sia belaka. Rakyat terus marah, dan memadati jalan-jalan, dan seluruh Mesir bergolak. Di Cairo, jutaan orang berkumpul di lapangan Tahrir, yang menunjukkan kemarahan rakyat Mesir terhadap rezim Mubarak. Ini sebuah kemenangan yang luar biasa bagi perjuangan rakyat Mesir, yang menghadapi rezim yang sudah berkuasa selama 30 tahun.
Berakhirnya rezim yang biadab, minindas, dan memperbudak rakyatnya, serta mengeruk kekayaan, yang bernilai $ 70 miliar dolar, atau setara dengan Rp 700 triliun.
Sementara itu, Juru bicara Ikhwan Essam el-Erian, mengatakan, "Syukurnya, rakyat Mesir mengakhiri kedzaliman, dan semoga ini menjadi pelajaran yang berharga rakyat, dan memberikan pelajaran yang berharga bagi penguasa yang lain", ujarnya.
Sekarang rakyat Mesir di kota-kota di seluruh negeri itu, mereka merayakan kemenangan dengan penuh syukur, dan mereka akan menghadapi kehidupan baru, dan ini akan menjadi sebuah sejarah baru bagi rakyat Mesir, menuju sebuah kehidupan yang lebih terbuka.
Berakhirnya rezim diktator Mubarak itu, secara geopolitik, Mesir mempunyai posisi yang sangat strategis, dan menjadi kekuatan utama dalam dunia Arab, akan sangat berpengaruh secara regional. Termasuk hubngan dengan Israel dan Barat.
Siapa yang akan menentukan panggung politik di Mesir? Dan bagaimana corak kekuasaan yang akan datang? Adakah militer akan tetap mendominasi kekuasaanMesir. Ini akan menjadi pertanyaan yang akan terus berlangsung.
Siapapun akan mengambil pelajaran yang berharga dengan kejatuhan Zainal El Abidin ben Ali di Tunisia, dan Mubarak di Mesir.
Seluruh Timur Tengah akan mengalami perubahan besar, pasca jatuhnya Mubarak.
Selamat berbahagia untuk seluruh rakyat dan bangsa Mesir telah mendapatkan kemenangan melawan kedzaliman si Fir'aun Mubarak abad 21 ini. m/cnn
Jumat, 11/02/2011