Kota Ras Lanuf dan Brega Jatuh Ketangan Oposisi
Dikabarkan para pejuang oposisi Libya terus melanjutkan ofensive militernya ke arah Barat, dan menurut kabar dari mereka Minggu, berhasil kendali dua kota utama dan strategis yaitu Ras Lanuf dan al-Brega, ujar wartawan CNN.
Pasukan oposisi seperti dilaporkan oleh kepada CNN bahwa pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Gadhafi ditarik kembali dari dua kota yang strategis itu. dan seorang crew CNN di Ras Lanuf menyaksikan kendaraan lapis baja yang rusak di pinggiran kota, meskipun kota tampak tidak mengalami kerusakan yang besar.
Ada beberapa rumah yang dibakar, dan beberapa bangunan lainnya yang berlubang menganga akibat terkena tembakan mortir dan roket. Kerusakan tampaknya dari pertempuran ketika pasukan Gadhafi yang awalnya mendorong para pasukan oposisi keluar. Tidak ada bentrokan yang terjadi pada hari Minggu, ujar para pejuang opoisisi.
Kemenangan yang dicapai para pejuang oposisi itu, sesudah adanya serangan udara Nato yang menghancurkan basis pertahanan pasukan Gadhafi, termasuk tank-tank serta pesawat-pesawat tempur yang ada dilandasan pacu, yang setiap kali digunakan oleh pasukan Gadhafi menyerang pasukan oposisi. Sekarang benar-benar kekuatan udara dan pasukan divisi lapis baja pasukan Libya telah lumpuh.
Kemenangan yang dicapai pasukan oposisi itu, sesudah berhasil mengambil alih kota penting yaitu Ajdabiya pada hari Sabtu,kemudian pasukan oposisi telah mulai mengubah gerakan militer mereka menuju al-Brega - yang memiliki kilang minyak besar dan sebuah pabrik gas alam.
Setelah Ras Lanuf jatuh, berikutnya yang akan menjadi sasaran berikutnya adalah kota kampung Gadhafi tentang Sirte. Pasukan oposisi mengatakan kepada CNN, bahwa mereka tidak mengharapkan pertempuran panjang dan berdarah di sana.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan bahwa Gadhafi menjadikan rakyat menjadi "tameng manusia", saat menghadapi pasukan oposisi dan Nato, dan sengaja ini untuk memberikan gambaran kepada dunia, banyaknya korban yang tewas akibat serangan Nato, ujar seorang pengamat intelijen.
Dalam wawancara yang disiarkan Minggu pada program CBS "Face of Nation," kata Gates, bahwa dia menyadari serangan koalisi menyebabkan korban sipil.
"Kebenaran hal ini kita mengalami kesulitan tentang adanya korban sipil," kata Gates dalam wawancara Sabtu. "Tapi kami memiliki banyak laporan intelijen mengenai Gadhafi mengambil tubuh orang-orang yang tewas dan menempatkan mereka di situs akibat seranan Nato", ujarnya.
Para pemimpin di Libaya mengatakan, bahwa mereka bertekad untuk menggulingkan pemerintahan Gadhafi yang berkuasa selama 42 tahun, dan oposisi berjanji untuk melanjutkan serangan militer ke Tripoli.
"Diktator telah memilih untuk mengambil jalan berdarah ... Kami juga mendorong dia untuk meninggalkan atau kita akan memaksa kepergiannya dengan kekerasan," kata juru bicara oposisi Kolonel Ahmed Omar Bani kepada wartawan hari Sabtu.
Sementara itu, televisi pemerintah melaporkan bahwa tempat kelahiran Gadhafi kota Sabha dan Gadhafi's, Sirte dibom semalam. (mh/cnn)