TRIPOLI (Arrahmah.com) - Laksamana Amerika, Locklear, komandan teroris salibis NATO dalam operasi di Libya mengakui dalam sebuah wawancara dengan anggota “komite layanan bersenjata rumah perwakilan rakyat AS”, Turner, bahwa aliansi berusaha untuk membunuh Kolonel Gaddafi meskipun bertentangan dengan pernyataan publik bahwa untuk “penghapusan fisik” diperlukan tentara NATO di Libya.
“Otorisasi PBB memiliki tiga komponen, blokade, zona larangan terbang dan perlindungan sipil. Dan Locklear menjelaskan bahwa lingkup perlindungan sipil sedang ditafsirkan untuk mengizinkan penghapusan rantai komando militer Gaddafi yang mencakup Gaddafi itu sendiri,” ujar kebijakan luar negeri seperti yang dikutip Locklear, ia menambahkan bahwa saat ini misi NATO didefinisikan seperti itu.
“Saya juga percaya sebelumnya bahwa kami (menargetkan Gaddafi) dan pernyataan itu telah ditegaskan,” ujar Turner.
Kongres ini juga melaporkan bahwa Locklear mengatakan bahwa pasukan darat diperlukan untuk “penghapusan” Gaddafi selama periode ketidakstabilan di Libya.
Tidak puas dengan keterlibatan Amerika dalam aksi militer di Libya, anggota kongres berulangkali menunjukkan bahwa tuhuan dari operasi terhadap Gaddafi masih belum jelas. Di satu sisi, teroris Obama berpendapat bahwa Gaddafi harus pergi dan di sisi lain, ia mengatakan bahwa “penghapusan” pemimpin Libya bukanlah ujuan anti-koalisi Salibis. Beberapa anggota Kongres bahkan telah mengajukan gugatan terhadap Gedung Putih karena agresi Amerika di Libya.
Pihak berwenang dari negara-negara NATO berpendapat untuk waktu yang lama bahwa pembunuhan Gaddafi bukanlah tujuan utama dari aksi militer di Libya, tapi pada awal Juni, nada pernyataan oleh perwakilan aliansi mulai berubah. Sejak 10 Juni, seorang pejabat senior pemerintah Amerika mengatakan “tak seorang pun akan meneteskan air mata” jika kolonel Gaddafi tewas dalam pemboman.
Di awal Juni, putri Gaddafi, Aisah mengajukan tuntutan hukum di Paris dan Brussels sehubungan dengan pembunuhan kerabatnya oleh NATO. Di bulan Mei, pemboman oleh teroris NATO di Tripoli menewaskan putra bungsu Gaddafi, Saif al-Arab al-Gaddafi dan tiga cucunya. (haninmazaya/arrahmah.com)