TRIPOLI (Arrahmah.com) – Pemimpin Libya yang diperangi, Muammar Gaddafi, mengatakan kepada para pendukungnya bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan tanah nenek moyangnya dan mereka yang telah mengorbankan hidup untuknya.
“Mereka meminta saya untuk meninggalkan negeri ini? Jangan becanda. Saya tidak akan pernah meninggalkan tanah leluhur saya atau orang-orang yang telah mengorbankan diri untuk saya,” katanya dalam sebuah rekaman audio yang dialamatkan untuk pendukungnya di kota Zawiya, sekitar 50 kilometer (31 mil) barat Tripoli pada Sabtu (16/7/2011).
“Setelah kami membiarkan anak-anak kami syahid, kami tidak dapat mundur, atau menyerah,” katanya.
Pernyataan baru Gaddafi ini datang setelah Dewan Transisi Nasional oposisi (NTC) diakui sebagai otoritas yang sah dari negara oleh perwakilan negara-negara yang terlibat dalam perang yang dipimpin salibis NATO di Libya, Xinhua melaporkan pada hari Minggu (17/7).
Lebih dari 30 negara menghadiri Kelompok Kontak Libya di Istanbul, Turki, pada Juni lalu dan mereka sepakat untuk mengakui Dewan Transisi Nasional (NTC).
Sebelumnya pada Minggu (17/7) lebih dari sepuluh ledakan terdengar di Tripoli akibat serangan udara salibis NATO. (althaf/arrahmah.com)