Sumber Kementrian Pertahanan Israel mengatakan bahwa Kepala Staf Militer Cina, Jenderal Chen Bingde, tiba di Israel pada Ahad (14/8) kemarin dalam kunjungan kemiliteran. Bingde bertemu dan melakukan sejumlah agenda pembahasan bersama para petinggi Militer Israel, termasuk di dalamnya Kepala Staf Militer Israel, Jenderal Benny Gantz, dan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak.
"Kepala Staf Militer Cina sekaligus Menteri Pertahanannya mengunjungi Israel untuk membahas kondisi di kawasan Timur Tengah terkini. Pembahasan juga meliputi masa depan hubungan Palestina, perkembangan di Iran, serta membahas isu-isu seputar terorisme," kata sumber kementrian tersebut.
Selain bertemu dengan para petinggi militer Israel, Kepala Staf Militer Cina juga melakukan kunjungan ke beberapa proyek militer Israel, seperti IDF Urban Warfare Training Center, sekaligus pusat pelatihan pasukan pertahanan Israel IDF.
Kunjungan Kepala Staf Militer Cina tersebut dinyatakan sebagai kunjungan bersejarah bagi kedua negara.
Bulan Juni sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak beserta jajaran stafnya telah melakukan lawatan ke Beijing atas undangan Menhan Cina Liang Guanglie.
Kunjungan antar petinggi militer kedua negara tersebut bisa dipastikan akan ikut mempengaruhi peta konstelasi geo-politik internasional, khususnya di kawasan Timur Tengah.
Bagaimana pun, Cina adalah salah satu negara yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB. Saat ini, Cina dan Rusia, negara pemilik hak veto di DK PBB lainnya, dicatat sebagai "penolak" dijatuhkannya sanksi bagi Iran atas masalah nuklir negara itu. Sementara, di satu sisi yang lain, Iran adalah "musuh utama" Israel di kawasan. (a/mi)[
eramuslim.com]