Setidaknya 2.200 orang telah tewas dan lebih dari 1.100 lainnya terluka akibat serangan pesawat tak berawak AS di Pakistan sejak 2004, laporan mengatakan.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh Biro Jurnalisme Investigatif yang berbasis di London juga mengungkapkan bahwa sampai 168 anak telah kehilangan nyawa mereka di lebih dari 291 serangan sejak serangan di mulai di bawah George W. Bush, seorang koresponden Press TV melaporkan pada Jumat ini (12/8).
Serangan udara telah meningkat sejak Presiden Barack Obama berkuasa pada tahun 2008. Setidaknya 236 serangan terjadi selama masa jabatannya, laporan tersebut menambahkan.
Washington mengklaim target serangan adalah Al-Qaidah dan pro-Taliban di wilayah suku barat laut Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan. Namun, penduduk setempat mengatakan serangan lebih banyak membunuh warga sipil.
"Sebagian besar warga di sini di Pakistan yang menentang serangan pesawat tak berawak di mana saja di Pakistan karena mereka berpikir yang diserang adalah warga yang tidak bersalah, khususnya perempuan dan anak-anak yang lebih banyak mati dalam serangan ini," kata Mumtaz Bangash, seorang analis politik.
"Orang-orang mengatakan bahwa serangan ini harus segera dihentikan. Tidak hanya orang-orang di Pakistan tapi orang-orang di sini, di konsulat Amerika baru-baru ini menentang [serangan] dan mengatakan serangan harus dikendalikan." tambah Bangash.
Setidaknya dua puluh lima orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak terbaru di Waziristan Utara pada hari Rabu lalu setelah pesawat tak berawak menembakkan dua rudal ke arah kendaraan dan kompleks.
Islamabad telah berulang kali mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran kedaulatan, menegaskan bahwa serangan tersebut telah terbukti kontraproduktif dalam perang melawan terorisme. (fq/prtv)[
eramuslim.com]