Sumber[
EM]Kerusuhan di Inggris menuai bencana bagi warga muslim di wilayah Birmingham. Dalam upaya mencegah terjadinya penjarahan, warga muslim di wilayah tersebut terpaksa melindungi diri wilayah mereka dengan mempersenjatai diri dengan batu, tongkat dan apapun yang bisa digunakan dalam upaya menghalau para perusuh yang bertindak anarkis.
Komunitas muslim di Birmingham menjalankan beberapa toko dan mereka berusaha mengamankan sendiri toko-toko mereka dari para penjarah. Namun hal itu berdampak mengerikan bagi mereka sendiri.
Sebuah mobil yang penuh berisi perusuh melesat menabrak ke kerumunan warga muslim yang menjaga toko dan wilayah mereka, saksi mata mengatakan, tiga pemuda muslim yang ditabrak bahkan samapi terlempar ke udara menyebabkan tewasnya petinju amatir Haroon Jahan (21 tahun), dan saudara-saudaranya Shazzad Ali (30 tahun) serta Abdul Musavir (31 tahun).
"Kami semua memiliki batu di tangan kami. Tapi kami tidak punya pertahanan untuk menghentikan kencangnya laju mobil. Mereka menggas mesin mobil mereka dan menabrak tepat ke arah kami secepat mereka bisa," kata Mohammed Ibrahim (23 tahun) kepada Associated Press. "Orang-orang kulit hitam sengaja mencoba membunuh kami semua."
Pembantaian Rabu kemarin (10/8) meletakkan ketegangan rasial yang mendasari kerusuhan minggu ini di Birmingham, kota kedua terbesar di Inggris dan sebagian besar penduduknya beragam etnis. Seperlima dari 1 juta kota "Brummies" adalah Muslim, dan paling banyak berasal dari Pakistan. Sekitar 7 persen warga kulit hitam, sebagian besar berasal dari Karibia.
Penduduk di Dudley Road Birmingham dan sekitarnya menuduh para penyerang kulit hitam sengaja menargetkan toko-toko muslim untuk dijarah.
Polisi telah memulai penyelidikan pembunuhan tersebut setelah tiga pria Muslim Birmingham tersebut tewas. (fq/ap)