Gereja di Cina seperti jamur di musim hujan. Jumlahnya terus meningkat dengan sangat pesat. Begitu pula jumlah penganut agama Kristen di Cina meledak. Di masa lalu pertumbuhan agama Kristen sangat terbatas. Bersamaan dengan berubahnya Cina menjadi negara kapitalis, dan meninggalkan komunisme, khususnya dibidang ekonomi, maka agama Kristen menjadi sangat subur.
Tidak begitu jelas berapa jumlah orang Kristen di Cina sekarang ini? Tetapi, berbagai kalangan di Cina mengatakan telah terjadi ledakan yang dahsyat terhadap jumlah orang Kristen di Cina.
Pemerintah mengatakan jumlah orang Kristen mencapai 25 juta. Diantaranya, 18 juta penganut Protestan dan 7 juta penganut Katolik. Tetapi, perkiraan dari lembaga yagn lebih independen jumlah orang Kristen sudah mencapai 60 juta. Sekarang sudah seperti di Eropa, di mana setiap Minggu, ada orang yang pergi ke gereja di seluruh Cina.
Bahkan, ditemukan para mualaf baru dari petani di desa-desa terpencil di pedalaman, dan kelas menengah yang terdidik yang masih muda di kota-kota besar tumbuh dengan sangat pesat. Mereka menjadi penganut Kristen, bersamaan dengan cepatnya perubahan di Cina dari komunisme ke sistem kapitalisme. Ekonomi Cina sekarang menganut sistem ekonomi pasar. Ajaran komunisme sudah dibuang ke tong sampah.
Hal ini sangat nampak mencolok dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kota-kota besar di Cina, di mana anak-anak mudanya, dan kaum kelas menengah sudah memiliki gaya hidup seperti orang-orang di Eropa. Borjuis.
Tidak ada lagi gaya hidup yang pernah dicontohkan seperti Mou Tse Tung, yang menggunakan piama putih, dan sandal. Semuanya berubah akibat perubahan ekonomi di negeri Tirai Bambu itu. (mas/tm)
[
http://www.eramuslim.com]