Presiden baru Zambia Michael Sata, pimpinan Katolik pertama yang terpilih di negara itu dan seorang katolik yang taat, hari Minggu kemarin (25/9) mengatakan pemerintahnya akan mengikuti prinsip-prinsip dari 10 Perintah Tuhan yang ada di Alkitab.
"Pemerintah ini akan diatur lewat 10 Perintah Tuhan. Engkau tidak akan mencuri, berbuat baik kepada orang lain sebagaimana anda ingin mereka lakukan kepadamu," kata Sata kepada umat paroki di sebuah gereja di distrik kelas atas di Lusaka Park Rhodes.
"Untuk pertama kalinya negara ini memiliki presiden Katolik dan pemerintah kami akan mendukung gereja," kata Sata, mengingat bahwa bangsa itu mayoritas beragama Katolik.
Sata memasuki kantor kepresiden Jumat lalu, dan berjanji untuk menindak korupsi yang merajalela yang dilakukan oleh pendahulunya Rupiah Banda.
Banda telah berkampanye pada kekuatan ekonomi Zambia, yang tumbuh 7,6 persen tahun lalu, dan menunjuk ke rumah sakit, sekolah, jalan dan proyek-proyek listrik sebagai bukti keberhasilannya.
Tapi Sata mengambil 43 persen suara mengalahkan 36 persen suara Banda, dengan memanfaatkan kemarahan para pemuda dan pengangguran yang belum melihat perubahan dalam kehidupan sehari-hari.
Pemilihan itu dinodai oleh kekerasan sporadis yang menyebabkan dua orang tewas.
Zambia sekarang salah satu dari beberapa negara Afrika yang memiliki dua kali perubahan partai yang berkuasa secara demokratis sejak kemerdekaan. Sata adalah presiden negara kelima, yang memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1964.(fq/afp)[eramuslim.com]