Arab Saudi telah menangkap tiga pria muda yang telah memposting secara online video terkait tentang kemiskinan di negara kaya minyak tersebut, aktivis HAM melaporkan.
Ketiga orang itu diidentifikasi sebagai Firas Baqna, Khalid al-Rasheed dan Hussam al-Darwish ditangkap beberapa hari lalu di distrik al-Sahaba, sebelah utara ibukota, setelah televisi oposisi Al-Islah, menayangkan bagian dari seri YouTube yang berjudul "Malub Alaina"(Kami sedang ditipu), AFP melaporkan.
Saluran TV Al-Islah yang berbasis di Inggris diyakini milik Gerakan Reformasi Islam di Arab Saudi yang dilarang di Kerajaan.
Pada bagian klip video disiarkan oleh Al-Islah, digambarkan suasana kemiskinan di al-Jaradeya, lingkungan Riyadh yang miskin, serta sebuah wawancara dengan seorang imam masjid yang mengatakan bahwa obat-obatan terlarang menjadi populer di wilayah itu karena kemiskinan.
Video juga menunjukkan kekayaan dari 11 miliuner Saudi yang masuk di antara manusia terkaya di dunia, sementara hampir 30 persen dari warga Saudi menderita kemiskinan di negara yang merupakan pemegang 20 persen dari cadangan minyak dunia tersebut.
Pihak berwenang Saudi telah menuduh tiga aktivis berada dibalik opini publik melawan ketertiban umum negara.
Salah satu aktivis Saudi mengatakan pihak berwenang menduga tiga orang itu telah menerima dana dari saluran TV al-Islah dan dibawa ke tahanan untuk diinterogasi.
"Tujuan dari seri video ini adalah untuk menarik perhatian warga pada masalah-masalah sosial, tidak lebih," tambah aktivis.
Kelompok HAM yang berbasis di Kairo, Jaringan Arab untuk Informasi Hak Asasi Manusia, telah mengkritik Riyadh yang telah menekan aktivis, menambahkan bahwa penangkapan terhadap mereka bermotif politik.(fq/prtv)[eramuslim.com]