Wakil kepala Komite Amar ma'ruf nahi munkar Arab Saudi, yang dikenal sebagai Haia, polisi agama kerajaan, telah menetapkan aturan berpakaian ketat bagi perempuan di provinsi Ha'il.
Mutlaq Al-Nabit, juru bicara Haia di Ha'il, mengatakan Rabu lalu bahwa "orang-orang Haia akan campur tangan untuk memaksa wanita untuk menutup mata mereka, terutama yang memiliki mata menggoda."
Para Haia memberlakukan Syariah di Arab Saudi dan bertanggung jawab untuk mengawasi ruang publik untuk memastikan adanya pemisahan jenis kelamin, berikut aturan berpakaian dan melakukan tindakan lainnya yang diperintahkan oleh Islam.
Dikenal sebagai lembaga politik kerajaan yang paling kuat setelah keluarga Al-Saud yang berkuasa, polisi Haia termasuk yang ditakuti di jalan-jalan Saudi.
Karena sifat pekerjaan mereka, petugas Haia dapat mendekati dan menangkap siapa pun yang mereka anggap sebagai melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Pada tahun 2010, warga Saudi Atallah Al-Rashidi sempat bentrok dengan anggota Haia di Ha'il ketika anggota Haia bersikeras istri Al-Rashidi harus menutupi matanya.
Tidak jelas apa standar yang diterapkan oleh Haia untuk menyatakan mana mata yang menggoda atau provokatif dengan mata wanita yang normal.(fq/alahram)[eramuslim.com]