Pasukan Amerika meninggalkan Irak dengan kekalahan. Ini kekalahan kedua kalinya, sesudah perang Vietnam, dan membuat Amerika sekarang harus bangkrut, karena membiaya perang di Irak, tak kurang anggaran yang dikeluarkan mencapai $ 7 triliun dollar selama pendudukan itu.
Tak ada sesuatupun yang didapatkan oleh Amerika Serikat dari perang Irak, kecuali kehancuran. Tentara Amerika Serikat yang mati di Irak, mencapai 5.500 tentara, dan ribuan lainnya yang cacad seumur, dan ribuan lainnya yang bunuh diri, dan sakit jiwa. Amerika hanya dapat menggulingkan Saddam Husien, tanpa mendapatkan apapun dari perang Irak itu. Kini, Amerika Serikt terseok-seok, bangkrut akibat membiayai perang.
Sementara itu, Presiden Barack Obama pada Rabu menyambut pasukan Amerika Serikat yang pulang kembali dari Irak. Obama masih merasa optimis dapat menghentikan perang yang sia-sia selama hampir puluh tahun itu. Sekarang pasukan yang pulang dari Irak, menjadi beban negara, akibat trauma yang mereka alami, selama bertahun-tahun di Irak. Amerika Serikat telah kehilangan kebesarannya di Irak, dan sekarang menjadi negara yang lumpuh.
"Sebagai panglima dan atas nama bangsa Amerika saya bersyukur, akhirnya saya mengatakan dua kata, bangga dan bahagia atas kepulangan anda. Selamat datang di rumah anda. Selamat datang," kata Obama kepada pasukan yang bersorak di Fort Bragg, North Carolina. "Selamat datang di rumah," ulangnya lagi, dan mendapatkan tepuk tangan yang antusias. "Selamat datang di rumah."
Tak kurang 5.500 pasukan Amerika tewas, dan lebih dari 30.000 mengalami cedera. Ini adalah pengorbanan yang paling berat, kata Obama. Sebuah misi perang yang diputuskan secara unilateral oleh Presiden George Bush tahun 2003, dan mengakibatkan malapetaka yang sangat luas bagi kehidupan rakyat Irak.
"Anda telah berkorban begitu banyak bagi orang-orang yang anda belum pernah bertemu. Biarkan Irak memiliki kesempatan untuk membangun takdir mereka sendiri," kata Obama. "Tidak ada ekspresi yang lebih lengkap dari dukungan Amerika bagi penentuan nasib sendiri", tambahnya.
"Hari ini, kita menandai akhir perang, mari kita mengakui, marilah kita memberikan tepuk tangan dengan sepenuh hati kepada setiap keluarga militer yang telah melakukan beban yang selama sembilan tahun terakhir," kata Presiden.
Kalangan konservatif menentang keputusan Obama mengakhiri kehadiran militer AS di Irak, dengan alasan bahwa beberapa pasukan Amerika harus tetap untuk membantu menjaga ketertiban Irak.
Senator John McCain dari Arizona - mencatat Presiden Obama sebagai orang yang lemah,karena tidak mau melakukan penambahan pasukan di Irak, dan membiarkan kekacauan di Irak. Ini sangat merugikan bagi kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah, ujarnya. McCain mengatakan sejarah akan menilai kepemimpinan Obama "dengan jijik dan layak mendapatkan cemoohan", ungkapnya.
Dalam pidatonya, Obama mengatakan perang Irak adalah "sumber kontroversi besar di sini di Amerika Serikat. Tanpa tujuan yang jelas", tegas Obama. "Ini lebih sulit untuk mengakhiri perang daripada untuk memulai satu perang," tambah Presiden Obama menanggapi kritik McCain. (mh/tm)[
eramuslim.com]