WASHINGTON (Arrahmah.com) - Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) Newt Gingrich mengatkan, hukum Islam atau Syariah dianggap mengancam AS. Gingrich juga sempat menyebut rakyat Palestina adalah teroris.
“Saya yakin, syariah adalah ancaman bagi kebebasan di AS dan dunia, kami tahu akan hal itu,” ujar Gingrich, seperti dikutip
New York Times, Kamis (22/12/2011).
Ucapan Gingrich juga seringkali mendapat kecaman bagi warga dan akademisi Muslim di AS. Para pejabat kontra-
terorisme di AS juga tampak mengecam pernyataan yang dilontarkan oleh Gingrich. Gingrich juga mengecam Pemerintah AS yang dipimpin oleh Presiden Obama yang menolak untuk memberikan cap teroris ke kelompok Islam.
Seluruh kandidat Presiden AS dari Partai Republik juga dimintai pernyataan tentang hukum Syariah. Seorang anggota Parlemen AS dari Partai Republik Michele Bachmann juga menyatakan penolakan terhadap adanya hukum Syariah di AS. Sementara itu, Mitt Romney juga mengatakan, Syariah tidak mungkin diterapkan dalam pengadilan di AS.
Salah seorang aktivis Islam di AS, Mohamed Elibiary, mengatakan kampanye anti-Shariah yang dilancarkan di AS adalah propaganda dan akan menciptakan bentrokan antar agama. Elibiary juga mengatakan, siapa pun yang ingin melindungi nilai-nilai kebudayaan Amerika harus berdialog dengan umat Muslim, dan tidak menghinanya. Elibiary dulu sempat menjadi pendukung bagi Gingrich, namun saat ini dirinya meninggalkan Gingrich.
“Banyak patriot AS yang merupakan warga Muslim, yang akan membela kebebasan Amerika. Kau (Gingrich) tidak boleh menjadi seorang anti-Islam,” ujar Elibiary.
Liga Arab juga sempat menyebut Gingrich sebagai orang yang rasis, karena komentarnya terhadap Palestina. Liga Arab menilai, Gingrich melontarkan komentar murahan hanya demi mendapatkan dukungan suara. (okz/arrahmah.com)