Amir Khan, juara dunia tinju berbakat asal Inggris, juga bisa memainkan peran penting dalam memerangi prasangka anti-Muslim, menurut promotor AS-nya.
"Dia memiliki karakter dan latar belakang untuk menyatukan budaya yang sangat baik," kata CEO Golden Boy Promotions Richard Schaefer.
"Dia memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi duta besar itu, untuk menyatukan negara dan rakyat."
Khan, dengan prestasi 26-1 dengan 18 di antaranya menang KO, pada bulan September lalu menjadi tamu khusus Menlu AS Hillary Clinton.
Selama kunjungan itu, warga Inggris keturunan Pakistan ini mengambil bagian dalam makan malam penghargaan untuk atlet muslim yang merayakan Idul Fitri, yang menandai akhir bulan puasa Ramadhan.
"Itu adalah hal besar diundang oleh sekretaris negara," ujar Khan.
"Ini adalah kehormatan yang luar biasa ketika Anda memikirkan berapa banyak umat Islam yang ada di dunia dan berapa banyak bintang olahraga besar ada.
"Ini adalah kesempatan untuk mengirimkan beberapa pesan yang baik, bagi orang-orang untuk menghormati siapa kita. Saya tidak pernah malu berbicara tentang agama saya. "
"Dia tidak mungkin seperti Manny Pacquiao (petinju Filipina), yang mencalonkan diri sebagai presiden, tapi saya pikir dia memiliki masa depan yang luar biasa dalam politik juga," kata promotornya Richard Schaefer.
"Undangan Clinton menunjukkan ia sedang diakui di tingkat tertinggi untuk menjadi seperti duta besar."
"Saya seorang pria normal. Namun saya akan menjauh dari dunia politik, "kata Khan. "Ada banyak hal yang terjadi di Timur Tengah dan Pakistan, tapi saya tidak ingin masuk ke sana terlalu banyak.
"Saya suka membantu orang, melakukan pekerjaan amal, membuat hal-hal yang lebih baik bagi masyarakat."
Khan dalam aktivitas amalnya membantu dengan dana sebesar 125 ribu dolar untuk "Bantuan Islam" pada bulan September lalu yang digunakan untuk mendistribusikan makanan, air dan obat-obatan ke daerah-daerah membutuhkan yang dilanda kekeringan di Afrika Timur.(fq/afp)[
eramuslim.com]