Bentrokan yang terjadi di Kairo antara demonstran dengan pasukan keamanan, telah menyebabkan beberapa demonstran tewas.
Di antara korban tewas akibat aksi kekerasan aparat keamanan adalah Syaikh Imad Iffat, seorang ulama dari Al-Azhar, lembaga keagamaan paling terkemuka di Mesir.
Syaikh Iffat telah mengambil posisi pro-revolusioner, mengkritik militer dan mengeluarkan fatwa agama yang melarang untuk memilih mantan anggota rezim dalam pemilu.
Ia tewas akibat ditembak di dada setelah bergabung dengan pengunjuk rasa di luar gedung kabinet.
Banyak warga Mesir semakin waspada terhadap militer dan frustrasi dengan masa transisi negara itu, dan banyak para aktivis menuduh militer mencoba untuk bertahan pada kekuasaan.
Mustafa Ali, seorang pengunjuk rasa yang terluka oleh tembakan aparat dalam bentrokan bulan lalu, pada hari Sabtu ini (17/13) menuduh para jenderal yang berkuasa menghasut kekerasan dalam upaya pembenaran untuk tetap berkuasa dan memecah belah warga ke dalam faksi-faksi.(fq/ap)sumber [
eramuslim.com]