JAKARTA (Arrahmah.com) – Tuntutan Negara Islam, harga mati! Demikian pernyataan terbaru Ustaz Abu Bakar Ba’asyir dari rutan Bareskrim, Mabes Polri, Jum’at (3/2). Bagi kaum Muslimin, Islam harus diterapkan secara kaffah (sempurna) karena meninggalkan atau tidak menerapkan satu ayat saja bisa membatalkan keimanan. Adapun penerapan Islam secara sempurna tidak akan bisa terealisir kecuali hanya dengan keberadaan Negara Islam, ujar Beliau. Allahu Akbar!
Zalim, izin periksa mata Ustaz ABB tidak kunjung turun
Berstelan jubah dan peci putih, Alhamdulillah, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) nampak sehat dan energik menerima para tamu, termasuk Arrahmah.com yang membesuk beliau, Jum’at (3/2) di rutan Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta. Ustadz Hasyim, ajudan beliau, sebagaimana biasa menemani dan mengantarkan para tamu untuk berjumpa dengan amir (pimpinan) Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) ini.
Ketika ditanyakan mengenai idzin untuk periksa mata, beliau menjawab bahwa hingga saat ini idzin tersebut belum juga turun. Beliau juga menyampaikan bahwa menurut Pak Michdan pemberian idzin tersebut saat ini masih dibahas di Mahkamah Agung. Dzolim!
Sesaat kemudian, Ustadz ABB nampak bersemangat, melupakan kedzoliman toghut terhadap dirinya, dan memulai tausiah kepada para tamu. Beliau kembali menegaskan bahwa fitnah terbesar yang terjadi saat ini, yang menimpa kaum Muslimin di negeri ini adalah adanya isme-isme sesat, seperti sosialisme, komunisme, kapitalisme, nasionalisme, pluralisme, liberalisme, demokrasi, dan tentu saja pancasila. Karena akibat ajaran atau ideologi syirik yang dijadikan dasar negara inilah maka umat Islam hancur tauhid dan imannya.
Sayangnya, saat ini banyak umat Islam yang tidak sadar bahwa apabila tauhid dan iman rusak, maka semua amalan dalam Islam batal dan tidak diterima oleh Allah SWT. Dengan demikian, di zaman fitnah sekarang ini, banyak umat Islam yang tauhid dan imannya rusak karena tidak faham hakikat tauhid, tidak faham hakikat beriman kepada Allah SWT., yakni tidak hanya sekedar beriman kepada Dzatnya, tetapi juga sekaligus beriman kepada aturannya, yakni tunduk kepada syariat Islam!
Tuntutan Negara Islam, Harga Mati!
Beliau kemudian melanjutkan tausiahnya. Menurut beliau, bagi kaum Muslimin, tuntutan Negara Islam adalah harga mati! Karena tuntutan negara Islam bagi kaum Muslimin merupakan pengamalan keyakinan atau tauhid mereka. Tauhid dan iman bagi kaum Muslimin adalah ruh dienul (agama) Islam dan tauhid yang murni (tidak bercampur dengan syirik) hanya bisa direalisasikan dengan keberadaan Negara Islam. Karena, tanpa Negara Islam, tauhid dan iman kaum Muslimin bisa rusak, karena bercampur antara yang haq (syariat Islam) dengan yang batil (ideologi ciptaan manusia). Itulah mengapa tuntutan Negara Islam bagi kaum Muslimin adalah harga mati!
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir kembali melanjutkan bahwa kini sudah saatnya untuk menyampaikan apa adanya tentang wajibnya bagi kaum Muslimin untuk menegakkan Negara Islam. Dengan demikian, jika ada tokoh, atau ulama, da’i atau kaum Muslimin yang menolak tuntutan penegakan syariat Islam secara kaffah (sempurna) dengan wujudnya Negara Islam, maka jangan ragu untuk mengatakan kepadanya murtad. Karena pada hakikatnya dia telah menolak Islam, telah keluar dari Islam. Ini harus tegas dan jelas, karena menyangkut masalah yang pokok (ushul) dimana kaum Muslimin tidak boleh berbeda alias harus sama.
Beliau memberikan contoh bahwa kaum Muslimin tidak boleh menolak satu ayat pun dalam Al Qur’an, sebagaimana telah dijelaskan dalam Al Qur’an Surat Al An’am ayat 121, tentang larangan memakan daging hewan yang tidak menyebut nama Allah ketika disembelih dan bisa mengakibatkan pelakunya menjadi orang musyrik. Bagaimana dengan orang-orang menolak seluruh hukum-hukum Allah SWT, ujar beliau menambahkan.
Jadi, kaum Muslimin harus menuntut penegakan Negara Islam, adapun orang-orang kafir maka akan diatur dengan aturan syariat Islam jika Negara Islam tegak, dan tidak perlu khawatir. Allah SWT telah membagi orang-orang kafir menjadi dua kelompok, yakni kafir dzimmi yakni orang kafir yang harus diperlakukan dengan baik dan adil dilindungi keamanan jiwa dan hartanya karena dia sudah tunduk di bawah kekuasaan Islam.
Satunya lagi adalah kafir harbi, yakni orang kafir yang harus diperangi karena dia tidak mau tunduk di bawah kekuasaan Islam dan membentuk pemerintahan sendiri untuk menegakkan kemusyrikan, kemungkaran, dan memberantas tauhid.
Mari Berjuang!
Setelah sholat ashar berjama’ah, Ustadz ABB melanjutkan tausiah dengan menekankan kembali kewajiban menegakkan Negara Islam, sebagai realisasi dari tauhid dan iman seorang Muslim. Antara tauhid dan syirik tidak akan mungkin bersatu, ujar beliau. Dengan demikian, saat ini kaum Muslimin tidak akan pernah bisa merealisasikan tauhid dan imannya secara murni, karena negara ini sejak rezim Soekarno hingga rezim Yudhoyono adalah negara toghut yang merusak hakikat dan kemurnian tauhid serta iman umat Islam.
Untuk itu, tidak ada jalan lain kecuali berjuang menegakkan Negara Islam, apapun namanya, bisa daulah, imarah, dan untuk skala dunia nantinya adalah khilafah! Kita harus menyampaikan kepada umat Islam tentang pentingnya Negara Islam dalam merealisasikan tuntutan tauhid dan iman kaum Muslimin, yakni menegakkan syariat Islam secara kaffah (sempurna). Dan itu adalah harga mati bagi kaum Muslimin. Allahu Akbar!
(M Fachry/arrahmah.com)