AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) - Kesal dengna sistem Penjara AS, Kelompok
Hacker Anonymous menyerang
website utama dari Kontraktor Penjara Amerika Serikat (As) sebagai aksi protes terhadap "Penjara-penjara Pribadi" dan "Kompleksitas Penjara Industri".
Pada awal
hacking, cabang
Anonymous,
Antisec merusak dan mengubah halaman situs
Geo Group dengan musik
rap yang didedikasikan untuk Mumia Abu-Jamal (narapidana Amerika) dan mengutuk Penjara-penjara dan Kepolisian AS.
Mumia Abu Jamal, adalah seorang Muslim kulit hitam kelahiran Wesley Cook, mantan
Black Panther dan jurnalis radio yang dihukum seumur hidup sejak 1981 karena menembak mati seorang polisi AS di Philadelphia.
Menurut para aktivis di seluruh dunia, Abu Jamal adalah korban rasisme dalam ketidakadilan sistem peradilan AS.
"Sebagai usaha kami untuk membongkar kompleksitas penjara Industri, kami menyerang salah satu Perusahaan Negara terbesar Penjara Swasta di AS -
Geo Group," kata
Anonymous dalam pesannya di situs
Geo Group, dikutip dari
AFP.
"Kami bertindak dalam solidaritas dengan semua yang profilnya pernah diriwayatkan secara salah, ditangkap, disiksa, dipenjara, dan semua martabat dan kemanusiaan telah dilucuti dari mereka karena mereka dilemparkan ke dalam Keburukan-keburukan Amerika."
Ge Group mengelola penjara, fasilitas kesehatan mental, atau pusat-pusat penahanan di Australia, Inggris, Afrika Selatan, dan Amerika Utara. Badan tersebut mendaparkan laba bersih 77.5 juta USD dalam pendapatan tahunan 1,6 milyar USD tahun lalu.
Anonymous mengambil melakukan serangan online pada hari Kamis (23/2/2012) kepada Asosiasi Kepolosaian Canine Los Angeles dan memposting informasi pribadi dan berpotensi memalukan.
"Selama tiga minggu terakhir, kami di dalam kabin telah menargetkan situs penegak hukum di seluruh Amerika Serikat," kata
Anonymous dalam pesannya di atas sebuah file di
Pastebin.com yang berisi alamat, nomor telepon polisi dan banyak lagi.
Anonymous mengatakan bahwa karena ketidakadilan para penegak hukum AS dan aksi Anonymous menunjukkan fakta kelemahan sistem situs mereka dan keselamatan orang-orang mereka.
Para
hacker mengklaim dalam beberapa pekan terakhir mereka telah mendapat lebih dari 1.000 alamat petugas polisi dengan informasi dari surat perintah polisi dan surat panggilan pengadilan serta tentang informan.
Anonymous juga dalam beberapa pekan terakhir menargetkan situs-situs
Central Intelligence Agency (CIA) dan F
ederal Bureau of Investigation (FBI). (siraaj/
arrahmah.com)