Pasukan keamanan yang setia kepada Presiden Bashar Al-Assad telah menggunakan senjata kimia terhadap pemberontak di Suriah dan hal tersebut dilakukan di bawah pengawasan dari Iran dan pakar Rusia, seorang perwira Suriah yang desersi mengatakan Senin kemarin (13/2).
Perwira, yang bernama Kapten Abdul Salam Ahmad Abdul Razak, yang bertugas di urusan peralatan perang kimia Suriah, mengatakan kepada saluran Al-Arabiya bahwa militer Suriah telah menggunakan gas syaraf - yang dilarang oleh konvensi internasional - untuk membantu pasukan dalam serangan mereka di kota yang bergolak Homs.
Petugas desersi tersebut menambahkan bahwa Divisi Keempat tentara
Suriah dan Pengawal Republik dilaporkan menggunakan senjata kimia di tempat lain. Pasukan Assad sendiri memiliki akses terhadap racun yang diproduksi oleh Rusia dan sejumlah kecil dari racun yang dipakai sebagai senjata itu dapat menyebabkan banyak korban, katanya menegaskan.
Senjata gas syaraf digunakan di bawah pengawasan pakar dari Rusia dan Iran, yang mengatakan kepada para tentara Suriah kapan dan bagaimana cara memanfaatkan senjata kimia, petugas itu menambahkan.
Sementara itu, sumber-sumber oposisi Suriah mengatakan bahwa 25 orang tewas pada siang hari Senin kemarin (13/2) oleh pasukan tentara yang setia kepada Presiden Assad. Sumber menambahkan bahwa pengeboman besar-besaran di kota Homs terus berlanjut.(fq/imo)[
eramuslim.com]