Sumber [
eramuslim.com]Ulama di Al-Azhar, lembaga tertinggi di dunia Muslim Sunni, telah mengeluarkan fatwa yang menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Suriah Bashar Al-Assad atas kematian ribuan warga sipil dalam penumpasan mematikan terhadap aksi protes anti-rezim.
"Bashar Al-Assad sang pembunuh harus dibunuh," kata Nasr Farid Washil, mantan Mufti Mesir, di surat kabar milik Partai Kebebasan dan Keadilan pada hari Rabu kemarin, 14 Maret.
"Dia (Assad) yang melepaskan sebuah peluru melawan rakyatnya sendiri harus dikutuk dan seorang penjahat perang yang wajib dihukum."
Lebih dari 8.000 rakyat Suriah telah tewas dalam aksi protes menuntut diakhirinya 11-tahun pemerintahan Assad oleh tindakan keras mematikan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Assad.
Para ulama Al-Azhar sepakat menyerukan pembunuhan Assad terkait atas pertumpahan darah warga sipil yang terjadi setiap hari di Suriah.
"Membunuh Bashar Al-Assad adalah suatu keharusan setelah ia menumpahkan darah rakyatnya dan memperkosa para wanita mereka sendiri," kata Dr Hasyim Islam, seorang anggota komite Fatwa Al-Azhar.
Dia menekankan bahwa Islam melarang pembunuhan manusia tanpa alasan yang syari.
"Kejahatan yang dilakukan oleh Bashar Al-Assad sang pembunuh dilarang oleh Islam dan tindakannya tersebut tidak akan mewujudkan keamanan," tegasnya.
Syaikh Abdul-Munim Al-Bari, mantan pimpinan front ulama Al-Azhar juga setuju dengan fatwa Assad wajib dibunuh.
"Presiden Suriah Bashar Al-Assad harus dibunuh karena membantu pembantaian brutal yang dilakukan terhadap warga sipil di Suriah," ujarnya.
Al-Bari, yang juga mantan anggota komite Fatwa Al-Azhar, mengatakan bahwa kejahatan Assad melanggar semua norma agama dan manusia.
"Dia layak mendapat hukuman dengan cepat."(fq/oi)