PALESTINA (Arrahmah.com)
- Israel adalah satu-satunya rezim yang telah mengancam akan
melenyapkan negara-negara seluruh dunia dalam "Armageddon nuklir",
demikian dikatakan oleh seorang analis politik.
Dalam wawancara dengan
Presstv pada hari Jum'at (4/5/2012),
Mark Glenn, dari gerakan Solidaritas Palang Merah dan Bulan Sabit,
mengecam Israel atas persediaan nuklirnya, dia mengatakan bahwa Tel Aviv
adalah satu-satunya rezim yang "mengancam untuk mengambil seluruh dunia
dalam Armageddon nuklir dalam hal yang percobaaan berharganya dalam
diri pemerintahan Yahudi di Timur Tengah tidak lagi terwujud."
"Tidak ada negara lain yang ada sekarang yang pada dasarnya
mengatakan kepada seluruh dunia bahwa jika kita akan turun kita akan
mengambil seluruh dunia bersama kita," tambah Glenn.
Glenn membuat poin bahwa, bahkan profesor militer Israel
yang paling
terkemuka, Martin Van Creveld, pernah menyinggung untuk ambisi nuklir
seperti itu oleh Israel dan mengkonfirmasi bahwa Israel telah memiliki
beberapa ratus hulu ledak dan roket yang ditargetkan pada semua arah dan
bahwa Israel telah siap untuk mengambil seluruh dunia sebelum rezimnya
sendiri tidak ada lagi.
Analis ini mengekspresikan penyesalannya bahwa ancaman nuklir dari
Israel nampak di seluruh dunia, sementara Tel Aviv terus menggunakan
media-media mainstream untuk meningkatkan tuduhan terhadap negara-negara
lain, bahwa mereka memiliki program nuklir non-sipil.
Tel Aviv mulai membangun fasilitas pengolahan plutonium dan uraniumnya, Dimona, di gurun Negev pada 1958.
Mantan Presiden AS Jimmy Carter telah menyatakan bahwa Israel
memiliki senjata nuklir yang mencakup antara 200 dan 300 hulu ledak.
Puluhan tahun laporan berulang dan cuplikan udara juga telah menegaskan
kepemilikan senjata atom oleh Israel.
Dengan kebijakan resmi dari ambiguitas nuklir, Israel tidak
mengkonfirmasikan tidak juga menyangkal kepemilikan nuklir dan menolak
untuk bergabung dengan Non-Proliferasi Nuklir (NPT) atau mengizinkan
inspeksi fasilitas nuklirnya. (siraaj/
arrahmah.com)