HELSINKI (salam-online.com): Beginilah seharusnya
jika politisi menghina Islam dan umat Islam. Di Finlandia, seorang
anggota parlemen harus kehilangan jabatannya gara-gara melakukan
penghinaan terhadap islam dan kaum Muslimin. Politisi yang harus
kehilangan jabatan itu adalah anggota parlemen dari partai sayap kanan
Finlandia, Jussi Halla Aho. Jussi Halla Aho diminta mundur dari jabatannya sebagai anggota dewan
oleh komite parlemen setelah dianggap menghina Islam dan Muslim dalam
sebuah blog pribadinya. Oleh pengadilan, tulisan Jussi dianggap menghasut kebencian terhadap
etnis tertentu. Pengadilan juga...
memutuskan apa yang dilakukan Jussi
tidak lagi termasuk dalam kebebasan berbicara.
Merespon kecaman itu, Jussi menyatakan tuduhannya tidak beralasan dan
menganggapnya sebuah pertunjukan sirkus. “Saya tidak ingin
memperpanjang pertunjukan sirkus itu,” papar dia yang akhirnya
mengundurkan diri seperti dikutip Reuters, Kamis (14/6/2012).
Sebelumnya, Mahkamah Agung Finlandia, Jumat (8/6/2012) pekan lalu
menemukan blog pribadi Jussi—bernada penghinaan terhadap Islam—yang
dipublikasikan tahun 2008. MA juga menemukan tulisan Aho yang
menghubungkan imigran Somalia dengan pencurian.
Tren menghina Islam dan Muslim dikalangan politisi Finlandia telah
terjadi sebelum kasus Jussi terungkap. Sebelumnya, James Hirvisari
didenda karena dianggap menghasut kebencian rasial dan etnis. Dalam
pernyataannya, James mengatakan umat Islam membawa kekerasan ke
Finlandia.
Anggota parlemen lainnya, Teuvo Hakkarainen, dihukum tahun lalu
lantaran menggunakan kata-kata yang menghina kulit hitam dan mengejek
adzan dalam sebuah video yang dipubikasikan secara online.
Melihat fenomena ini, sejumlah anggota parlemen menyayangkan
rekan-rekannya yang terlibat kasus seperti itu. Menurut mereka, menghina
suatu kelompok, menghasut kebencian dan rasis merupakan tindakan yang
sama sekali tidak pantas ditunjukkan seorang anggota parlemen.
“Pernyataan bernada menghina hanya membuat situasi menjadi buruk,”
papar Ketua Partai Rakyat Swedia. Ia mengatakan, perilaku itu tidak
mencerminkan status parlemen sebagai sebuah institusi.
Populasi Muslim di Finlandia mencapai 40-50 ribu dari 5.2 juta total
penduduk Findlandia. Islam sendiri masuk ke Findlandia sekitar abad
ke-19.
(Suara-Islam/salam-online.com)