AFSEL (salam-online.com): Dukungan kepada perbankan
Syariah di Afrika Selatan mengalir deras dari kalangan non-Muslim.
Mereka berbondong-bondong mengalihkan dana ke perbankan syariah untuk
menjamin uang mereka tidak diinvestasikan ke bidang-bidang yang
merugikan masyarakat seperti pornografi, alkohol, dan judi.
“Mereka (kalangan Non-Muslim) mengetahui dana mereka tidak akan
pernah diinvestasikan ke industri yang berpotensi negatif seperti
pornografi, alkohol, dan judi,” kata Direktur Ritel Bank Absa, Arrie
Rautenbach, seperti dilansir laman
Business Live, Senin (11/6/2012). Bank Absa sendiri merupakan salah satu bank terbesar di Afrika Selatan.....
Senada dengan peralihan ini, jumlah bank Syariah di Afrika Selatan
juga meningkat cepat. Hal itu disebabkan banyaknya bank konvensional
yang membuka layanan syariah untuk memenuhi keinginan nasabah. Bank Absa
dan First National Bank merupakan dua di antaranya.
Selama beberapa bulan terakhir, jumlah warga Afrika Selatan yang
menggunakan produk perbankan syariah telah meningkat lebih dari 100 ribu
warga. Hal ini karena industri syariah tidak memandang agama dan
terbuka untuk dapat dimanfaatkan oleh siapapun.
“Setiap perusahaan, baik kecil, menengah maupun besar, yang
memerlukan alternatif atas perbankan konvensional boleh menggunakan
perbankan syariah,” lanjut Rautenbach.
Islam melarang Muslim untuk mendapatkan keuntungan dari riba,
menerima atau membayar bunga pinjaman. Transaksi di bank syariah harus
didukung dengan aset nyata, dan tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang
dilarang seperti alkohol, perjudian, senjata, atau babi.
Investor memiliki hak untuk mengetahui bagaimana dana mereka
digunakan. Sektor ini diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah dan regulator.
Dimulai tiga dekade yang lalu, kini perbankan syariah telah menjamah
lebih dari 50 negara di dunia. Industri ini menjadi industri dengan
pertumbuhan tercepat di industri finansial global. Institusi
internasional pun sudah mulai memasukkan layanan syariah di sistem
mereka. Di antaranya adalah Citigroup, Deutsche Bank dan HSBC.
(IK/Rpb/salam-online.com)