LONDON (Arrahmah.com) - Sejumlah
sekolah di Inggris telah memutuskan untuk melarang daging babi,atau
produk yang berasal dari babi, dari makanan yang disajikan untuk para
murid, dengan alasan budaya dan agama. Keputusan itu menghilangkan sosis
tradisional dan ham (daging paha babi yang biasanya diasinkan) dari
makan siang anak-anak.
Haringey, daerah di London utara telah mengeluarkan nasehat kepada
seluruh sekolah di daerah tersebut untuk melarang semua produk babi
untuk memenuhi kebutuhan staf dan para siswa yang dilarang mengkonsumsi
daging babi atau produk turunannya karena alasan keagamaan, berdasarkan
laporan
Daily Telegraph.
Keputusan baru ini dikeluarkan oleh Dewan Haringey yang melarang
daging babi dari makanan yang di sediakan sekolah-sekolah, dan
kebanyakan orangtua murid tidak keberatan akan hal tersebut.
Namun keputusan itu tidak merinci berapa porsi produk babi yang harus
ditarik pihak sekolah, yang tidak dimakan oleh Muslim yang taat atau
Yahudi ortodox.
Pabulum, sebuah katering sekolah di tenggara Inggris, mengatakan
bahwa sekitar 20 dari 48 sekolah dasar hanya memilih menu makan siang
non-babi untuk para siswa,
Sebagian besar hanya menerima daging yang halal (bagi Muslim) atau
Kosher (bagi Yahudi), karena banyaknya murid Muslim dan Yahudi.
Di Luton, 23 dari 57 sekolah memiliki kontrak makan malam dari otoritas lokal yang berisi kebijakan 'tidak ada daging babi'.
Sementara di Bradford 24 dari 160 sekolah, di Newham 25 dari 75
sekolah, di Tower Hamlets 85 dari 90, bayi-bayi di Haringey, SD dan SMP
37 dari 47 sekolah tidak menyajikan daging babi.
Kepala Sekolah Nicy Godetz dari SMP Cypress di Croydon di London
selatan, mengumumkan pada bulan ini bahwa sekolahnya memilih untuk
menyajikan makanan yang bebas dari daging babi, karena permintaan
sejumlah orangtua murid.
Namun pedoman baru itu mendapat kritikan dari parlemen Konservatif
Philip Davies yang menggambarkan bahwa pelarangan daging babi bagi semua
murid di sekolah-sekolah merupakan 'politik sesat yang tidak benar'.
"Ini adalah jenis politik sesat yang tidak benar yang membangun
kebencian, dan saya sangat berharap sekolah-sekolah tersebut akan
mengubah sikap mereka dan mengizinkan para murid lebih bebas lagi,"
katanya. (siraaj/
arrahmah.com)