ABYAN (Arrahmah.com)
– Penarikan mundur mujahidin Anshar Al-Shariah dari wilayah Waqar dan
Zinjibar yang sudah mereka kuasai selama setahun terakhir mengejutkan
semua pihak. Bagi aliansi pasukan salibis AS, Yaman, dan Arab Saudi, hal
itu pertanda kemenangan mereka atas mujahidin. Mujahidin dianggap lari
ketakutan dari medan pertempuran.
Banyak pengamat justru berpandangan sebaliknya. Salah seorang
koresponden forum Anshar Al-Mujahidin, Abdurrahman Shabwani, memberikan
analisa menarik. Menurutnya, penarikan mundur yang sangat mendadak dari
Zinjibar itu tidak pernah diprediksikan oleh seorang pun sebelumnya.
Itulah, menurutnya, strategi hantu.
Mujahidin Anshar Al-Shariah di Zinjibar memiliki persenjataan dan
amunisi dalam jumlah besar. Belum lagi jumlah personilnya, sekitar 10
ribu mujahid. Bagaimana mereka mampu menarik mundur semua persenjataan,
kendaraan militer, dan personil dalam jumlah besar tersebut di tengah
kegelapan malam? Bahkan tanpa diketahui oleh musuh kecuali pada keesokan
harinya setelah mendapat informasi dari seorang intel............
Pada Selasa pagi (12/6/2012), semua orang baru mengetahui bahwa tidak
ada seorang mujahid pun dalam kota Zinjibar. Seakan-akan mujahidin
terbang ke langit atau perut bumi menelan mereka atau boleh jadi mereka
adalah fatamorgana.
Geografi wilayah Zinjibar berupa padang pasir, lahan pertanian,
perbukitan dan pemukiman penduduk. Luas wilayahnya sekitar 50 km2.
Bagaimana dalam kondisi seperti itu, sebuah pasukan besar dengan
persenjataan dan amunisi yang besar mampu menghilang dalam satu malam
tanpa terdeteksi oleh musuh?
Satu jawaban yang tepat atas pertanyaan itu bahwa mujahidin Anshar
Al-Shariah adalah ‘hantu-hantu’ perang. Mereka memegang kendali
kekuatan. Mereka memunculkan diri kapan saja dan dimana saja mereka
kehendaki.
Istilah ‘hantu’ perang pernah digunakan oleh tentara salibis NATO
untuk menjuluki mujahidin Taliban. Tentara salibis AS dan sekutunya juga
menggunakan istilah itu untuk menyebut mujahidin Daulah Islam Irak dan
mujahidin Ash-Shabab Somalia. Penjajah zionis Yahudi juga menyebutkannya
sebagai julukan untuk mujahidin brigade Al-Qassam.
‘Hantu’ sulit dideteksi dan diprediksi. Orang tidak mengetahui kapan
‘hantu’ akan muncul, di mana ia muncul, apa yang ia inginkan dan siapa
yang ia inginkan? Orang hanya bisa menunggu-nunggu. Dan barangkali
kemunculan dan aksi ‘hantu’ Yaman sebentar lagi akan tiba.
(muhib almajdi/
arrahmah.com)