Al-QUDS-PIP (salam online): Sejumlah laporan
media hari ini, Ahad (1/7/2012) menyebutkan, Presiden Mesir Muhammad
Mursi menolak menjawab kontak telepon dari PM Israel Benjamin Netanyahu
untuk menyampaikan ucapan selamat kemenangannya dalam Pilpres.
Sejumlah media massa Israel menyebutkan, Presiden Mursi menolak
tekanan-tekanan yang dilakukan kepadanya untuk menjawab dan menyambut
pembicaraan telepon singkat Netanyahu yang akan menyampaikan ucapan
selamat atas kemenangan itu. Akhirnya, Netanyahu terpaksa hanya cukup....
menyampaikan kartu ucapan selamat saja.
Sebuah sumber Israel menyebutkan, Netanyahu meminta agar Gedung Putih
(Amerika) melakukan intervensi dalam masalah ini. Bahkan meminta kepada
Obama secara pribadi untuk menekan Mursi menyambut pembicaraan telepon
dan menjamin berlanjutnya koordinasi keamanan politik dan menghormati
kesepakatan-kesepakatan yang diteken antara Israel dan Mesir, terutama
Camp David.
Pendukung Ikhwan di Medan Tahrir
Jubir Ikhwanul Muslimin Mahmud Ghazlan di Mesir menegaskan kepada
Quds Press, “Kami tidak akan mengakui Israel dan kami akan mendukung
perlawanan yang mampu menekan Israel.”
Menurutnya, jabatan Mursi sebagai presiden Mesir tidak akan mengubah
prinsip-prinsip Ikhwan sama sekali, terutama terkait dengan “tidak
mengakuinya terhadap Israel” dan tetap mendukung perlawanan di
Palestina.
Ghazlan menyatakan, sikap Ikhwanul Muslimin tegas dan tetap tidak
akan berubah. Ikhwan tidak akan mengakui Israel. “Kami akan mendukung
perlawanan legal dengan cara-cara legal, kami mendukungnya secara
politik dan media serta mengakui hak (Palestina) dalam membela diri
karena hak itu diakui oleh perjanjian internasional,” tukas Ghazlan.
Pernyataan Ghazlan ini disampaikan di tengah kekhawatiran yang
disampaikan oleh pendukung Ikhwan bahwa penegasan Mursi soal komitmennya
terhadap perjanjian internasional terutama Camp David adalah sebagai
pintu masuk Ikhwan mengakui Israel.
(bsyr/pip/salam-online)