Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat akan memulai puasa Ramadhan 1433 Hijriah pada Rabu 18 Julai 2012.
"Penentuan awal Ramadhan setiap tahun dilakukan berdasarkan perhitungan
metode hisab munjid dan kami akan berpuasa selama 30 hari," ujar Edizon,
seorang jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Surau Baitul Makmur, Kota
Padang seperti dilansir dari antara, Selasa (17/7).
Penentuan awal puasa ini dua hari lebih cepat daripada Muhammadiyah yang
menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Jumat 20 Julai 2012. Sementara
pemerintah baru akan melakukan sidang isbat pada Kamis 19 Julai 2012.
Edizon menjelaskan, metode hisab munjid yang digunakan jemaah Tarekat
Naqsabandiyah untuk menentukan awal bulan Ramadhan berasal dari Mekkah
dan dibuat ulama besar di zaman Rasulullah dan telah dilakukan secara
turun-temurun.....klik tajuk/
eramuslim.com
"Penentuan awal Ramadhan dilakukan dengan cara menghitung 360 hari dari
awal Ramadan tahun lalu di mana dalam setiap bulannya hanya terdapat 29
dan 30 hari," ujar Sekretaris Surau Baitul Makmur tersebut.
Selain hisab munjid, biasanya para jemaah Tareqat Naqsabandiyah, juga
melakukan rukyatul hilal (melihat bulan) yang dilakukan tanpa alat bantu
pada 8, 15, 22 dan 30 Sya'ban.
"Pada tahun ini, rukyatul hilal tidak dilakukan karena hisab munjid sudah tepat," katanya.
Dengan adanya ketetapan tersebut, sekitar 8.000 jemaah pengikut Tarekat
Naqsabandiyah di Sumatera Barat mulai melaksanakan ibadah shalat tarawih
pada Selasa (17/7) malam.
Di Kota Padang, terdapat puluhan masjid dan musalla yang menjadi pusat
peribadatan jemaah Tarekat Naqsabandiyah dan tersebar di Kecamatan Pauh,
Lubuk Kilangan, dan Lubuk Begalung.
Menurut Edizon, meski setiap tahun terdapat perbedaan dengan keputusan
pemerintah dalam pelaksanaan puasa Ramadhan, hal itu bukanlah merupakan
persoalan.
"Pemerintah memiliki dasar dalam penetapan Ramadhan, dan kami juga punya
dasar yang mengacu pada Al Quran dan Hadits," katanya.(fq/merdeka)