(Arrahmah.com)
- Sayap media Mujahidin Al-Shabaab, Al-Kataib media, merilis video yang
menggambarkan bagaiamana Syari'ah Islam dilaksanakan di Somalia.
Membandingkan keadaan pada masa rezim dengan sistem demokrasi yang gagal
dalam mensejahterakan dan memakmurkan rakyat dengan keadaan setelah
Syari'ah Islam diterapkan yang membawa kehidupan rakyat Somalia jauh
lebih baik.
Setelah lebih dari dua dekade yang penuh ketidakstabilan, kegagalan,
kekacauan atau huru-hara, dan anarkisme terjadi dimana-mana, kini kaum
Muslimin Somalia -terkhusus yang akan dibahas adalah kota Baidoa-
dibawah kepemimpinan Al-Shabab mulai menikmati kehidupan dalam keamanan,
kedamaian dan stabilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah
diterapkannya Syari'at Islam. Rakyat menemukan solusi dari berbagai
problem kehidupan dibawah naungan Syari'ah Islam sesuai al-Qur'an dan
as-Sunnah.
Syari'ah Islam adalah jalan hidup bagi umat
Islam, di mana dengannya memerintahkan kebaikan dan melarang dari
keburukan untuk menciptakan keselarasan hidup umat manusia. Selama ini,
orang-orang kafir Barat selalu mencitrakan negatif tentang Syari'ah
Islam dengan propaganda busuknya melalui hukum buatan tangan mereka dan
media mereka, sehingga banyak orang di dunia menganggap penerapan
Syari'ah Islam itu menakutkan dan akan menyengsarakan. Namun faktanya,
hukum kafir telah gagal total menciptakan keselarasan hidup manusia,
sementara dimanapun Syari'ah Islam diterapkan disana akan ditemukan
kedamaian dan kesejahteraan kehidupan.
Dalam video ini, Mujahidin menunjukkan kilas balik disaat kota
Baidoa, yang berdekatan dengan ibukota Mogadishu, diinvasi oleh pasukan
penjajah Ethiopia yang berkoalisi dengan pasukan rezim Somalia beberapa
tahun lalu, saat itu Mujahidin Al-Shabaab yang jumlahnya lebih sedikit
melakukan perlawanan terhadap ribuan pasukan Ethiopia yang akhirnya
(dengan pertolongan Allah) Mujahidin berhasil memukul mundur pasukan
kafir dan menguasai kota Baidoa di tahun 2009 hingga kini. Dalam video
nampak saat-saat Mujahidin menaklukkan kota Baidoa, begitu
mengharukannya ketika mereka memasuki gedung parlemen rezim murtad
dengan ucapan takbir, Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar!, dan sejak itu hingga kini bendera Tauhid berkibar di sana.
Setelah itu Mujahidin mengembalikan stabilitas di kota dengan
melaksanakan Syari'ah Islam, membenahi urusan-urusan umat,
fasilitas-fasilitas keumatan yang sebelumnya terbengkalai pada saat
otoritas rezim demokrat dan pasukan Ethiopia menjajah, dan menjaga kaum
Muslimah yang sebelumnya tertindas oleh budaya Barat, sekarang mereka
bebas dan dijaga kehormatannya dibawah naungan Syari'ah. Selain itu,
angka kriminalitas juga menurun drastis hingga 98% di daerah Bay dan
Bakool dan perekonomian umat meningkat tajam seperti penjualan elekronik
modern meningkat dan Mujahidin menyediakan akses internet untuk
mempermudah umat mengakses informasi, sehingga kesejahteraan pun
meningkat serta penjualan buku-buku Islam yang sesuai al-Qur'an dan
as-Sunnah kini dijual di pasar publik dengan bebas dan dapat ditemukan
dengan mudah.
Karena pengembangan infrastruktur kota yang membaik dan perekonomian
pulih kembali, banyak warga yang dahulu meninggalkan rumah mereka
kembali ke kota itu dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih
baik, dibawah naungan Syari'ah.
Dibawah naungan Syari'ah, perdagangan di kota Baidoa semakin membaik dan warga tidak khawatir lagi akan kejahatan geng-geng pencuri atau perampok karena keamanan tercipta di kota itu, dibawah naungan Syari'ah.
Seorang warga (seorang pedagang) Baidoa mengatakan, "Sekarang Badioa
benar-benar aman, tetapi kota ini telah melalui banyak tahap berbeda.
Kami ingat ada pos pemeriksaan di pusat kota di mana orang-orang
dirampok setiap harinya, setiap orang tahu apa yang sedang terjadi
tetapi tak ada yang bisa melakukan apapun terkait ini, namun hari ini
tidak ada seorangpun yang bisa menyentuh milik orang lain, bahkan jika
seseorang meninggalkan rumah mereka terbuka lebar tidak ada satupun yang
berani memasukinya, dan ini karena penerapan Syari'ah Islam yang
Mujahidin telah tegakkan di kota ini."
Seorang pedagang lainnya, penjual barang-barang elektornik, juga
merasakan hal yang sama, ia mengatakan, "Ada perbedaan besar antara
otoritas Islam sekarang dengan otoritas sebelumnya di Baidoa, terutama
ketika kita melihat situasi keamanannya, sebelumnya kami tidak
mendapatkan keamanan sama sekali dan bisnis kami mudah diserang, tetapi
sekarang kota ini sangat aman dan kami merasakan bisnis kami aman.
Sebelumnya kami terus khawatir toko kami akan dibobol atau dirampok,
tetapi sekarang tidak lagi, Alhamdulillah. Kami diperingatkan untuk sholat dan cukup gembira untuk mematuhi waktu sholat yang mereka tentukan."
Jadi, pada saat waktu sholat telah tiba, ada petugas yang
diperintahkan untuk menyerukan sholat kepada semua pedagang untuk
menutup toko mereka sejenak untuk melaksanakan sholat berjama'ah di
Masjid dan kembali berniaga seusai sholat.
Tak hanya itu, dibawah naungan Syari'ah, dakwah Islam yang haq
gencar dilakukan di Masjid-masjid, sehingga dahulunya banyak warga yang
masig sering berdo'a melalui perantara kuburan 'para wali' dan meyakini
kepercayaan-kepercayaan mistis sekarang perlahan lahan mereka mulai
memahami ajaran Islam yang lurus dan meninggalkan keyakinan tak berdasar
seiring dengan dihancurkannya simbol-simbol kesyirikan. Untuk
melahirkan generasi Islam yang lurus, madrasah-madrasah Islam yang
sesuai al-Qur'an dan Sunnah didirikan, madrasah dan institut Islam
meningkat berlipat ganda sejak Mujahidin mengontrol Baidoa sejak tahun
2009, dibawah naungan Syari'ah.
Dalam hal bisnis, Mujahidin tak melupakan kaum Muslimah, Mujahidin
tidak melarang Muslimah berbisnis sebagaimana Barat mengklaim bahwa
Syari'ah tidak mengizinkan wanita berbisnis. Dibawah naungan Syari'ah,
Muslimah diizinkan untuk turut berbisnis, contohnya di pasar-pasar di
mana mereka berdagang, dengan syarat harus mengikuti etika berpakaian
Islami dan adab berdagang Islami.
Dengan membaiknya perekonomian, 85% populasi daerah Bay dan Bakool
mendapatkan fasilitas-fasilitas kesehatan, air bersih, dan pendidikan
dasar, serta masyarakat Muslim mudah dan gratis untuk menuntut ilmu
Syar'i dan bahasa Arab dengan pengajaran dari Syaikh, dibawah naungan
Syari'ah.
Sementara bagi para pemuda yang telah siap berjihad, mereka dilatih
oleh Mujahidin tanpa mengeluarkan biaya seperti akademi militer rezim
demokrat, Jihad menjadi populer dan menjadi basis kekuatan di Baidoa,
bahkan menjadi hobi bagi para pemuda di wilayah itu, Allahu Akbar!.
Ternyata bukan hanya para pemuda yang semangat berjihad, tetapi para
orang tua di wilayah itu pun mendapatkan pengajaran ilmu Syar'i dan
pelatihan fisik. Dalam video ini, menayangkan saat digelar kursus khusus
untuk para tetua suku di mana mereka belajar Tauhid dan ber-I'dad. Juru
bicara Al-Shabaab Syaikh Ali Mohamud Rage menyampaikan pidato singkat
saat akhir kursus tersebut, ia mengatakan, "Kami ingin berterimakasih
kepada semua tetua suku yang telah dengan sabar menjalankan kursus ini
selama 39 hari, mempelajari Kitabullah, dan kami menasehati anda
sekalian untuk bersabar dengan kesulitan apapun yang kalian hadapi
terkait agama kalian, hingga kalian berjumpa dengan Allah dan berjumpa
dengan Rasulullah (shalallahu 'alaihi wa sallam) di telaga nanti."
Salah satu tetua suku juga menyampaikan pesannya di hadapan para
hadirin dengan semangat, ia mengatakan, "Kita, para tetua suku, harus
menjadi orang-orang yang berbaris di depan Mujahidin dan memerangi
orang-orang kafir di pangkalan mereka. Jika para tetua memimpin para
pemuda, dapatkah kalian bayangkan apa yang dapat para pemuda mampu
lakukan. Kita tidak akan melihat siapapun mengabaikan Jihad dan
orang-orang kafir akan dipenggal semuanya tepat di pos-pos pertahanan
mereka!."
Setelah dakwah dan pembinaan yang dilakukan Mujahidin terhadap para
tetua suku itu, mereka menjadi para pendukung Syari'ah dan Mujahidin,
kesabaran Mujahdin membuahkan hasil, kini kekuatan bertambah dengan
dukungan para tetua suku setempat, dibawah naungan Syari'ah.
Salah satu tetua suku yang paling terkemuka di wilayah itu, Malak
Mukhtar, mewakili tetua suku lainnya, berbicara di hadapan kerumunan
masyarakat setelah mereka kembali dari pembinaan selama 39 hari itu, ia
mengatakan, "Apakah kita siap untuk membawa senjata di tangan kiri kita
dan al-Qur'an di tangan kanan kita dan menghadapi orang-orang kafir yang
agresif itu?". "Ya, Allahu Akbar," sahut warga.
Ia juga mengatatakan saat diwawancarai oleh Al-Kataib, "kota Baidoa
benar-benar damai dan tidak ada masalah apapun. Pemerintahan Islam di
wilayah ini, memerintah berdasarkan hukum Syari'ah Islam, dan semua
orang di sini telah menyambut untuk menerimanya dan mereka diuntungkan
karenanya secara siginifikan, di sini tidak ada konstitusi tetapi hanya
mengatur dengan Syari'ah Islam, yang diaplikasikan berdasarkan tuntunan
al-Qur'an dan as-Sunnah Nabi (shalallahu 'alaihi wa sallam). Otoritas
lokal dan penduduk di sini telah mencapai sebuah kesepakatan dan
menegakkan Syari'ah Islam."
Dengan mengatur segala sesuatu berdasarkan aturan Allah Ta'ala,
dengan pertolongan Allah, pemerintahan Islam telah membawa keadilan,
kesejahteraan, dan kemakmuran bagi rakyat di Baidoa setelah penindasan
yang dirasakan selama rezim sekuler berkuasa.
Pemuda Muslim Baidoa juga mengucapkan puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala karena Syari'ah Islam telah diterapkan. "Alhamdulillah,
kami bersyukur kepada Allah karena kami telah diatur berdasarkan
Kitabullah dan situasi di Baidoa sekarang sangat indah, Alhamdulillah,"
kata salah seorang pemuda. Ketika ditanya bagiamana situasi di kota ini,
ia menjawab "100% sangat baik, masyaAllah." Para pencuri atau perampok telah ditangani oleh Mujahidin sehingga situasi menjadi aman, dengan rahmat Allah.
Buah lain dari diterapkannya Syari'ah Islam adalah pemerintahan Islam
di Baidoa berhasil (dengan pertolongan Allah) mendamaikan perselisihan
antar suku dan sekarang tidak ada lagi percekcokan antara suku, bahkan
suku-suku memberikan senjata mereka kepada pemerintahan Islam.
Baidoa adalah tanah yang sangat subur pertanian dan peternakannya,
saat pemerintahan Islam berkuasa, pertanian dan peternakan lebih dapat
dikembangkan. Contohnya saja, di kota ini banyak sekali unta, domba dan
sapi, dan di pinggiran kota ini, ratusan unta, domba dan sapi
diperjualbelikan setiap hari.
Dibawah naungan Syari'ah, rakyat hidup tenang dan aman, mereka tak
takut lagi akan penindasan dari para tentara rezim sekuler dan tentara
penjajah, anak-anak dapat tersenyum lebar tanpa takut bermain di luar
rumah, para wanita merasa aman ketika harus keluar memenuhi kebutuhan
mereka, dan para ulama bebas berdakwah melakukan tugas mereka
menyebarkan dan mengajarkan kebenaran tanpa takut lagi ditangkap atau
ditekan oleh para penindas, sejak mereka mendapatkan otoritas dan
senjata untuk keamanan dakwah. Apa yang mereka dakwahkan pertama kepada
umat adalah tentang Tauhid, dan semua bentuk kesyirikan telah
diberantas. Kini dakwah Tauhid kepada umat bebas dilakukan di kota-kota
dan desa-desa serta ada seminar-seminar keislaman yang digelar untuk
menyeru umat ke jalan Allah, untuk beribadah kepada Allah saja.
Penegakkan Syari'ah Islam di berbagai aspek kehidupan sesuai dengan
ajaran Islam telah menghentikan penindasan yang terjadi sebelumnya,
menciptakan keseimbangan hidup di masyarakat. Baidoa, sebagaiamana
pemerintahan Islam lainnya di Somalia dengan cepat menjadi masyarakat
yang terpadu, dibawah kepemimpinan Mujahidin tiga tahun berlalu tanpa
ada masalah yang signifikan. Dahulu, pada saat rezim sekuler yang
berkuasa, sering terdengar puluhan orang tewas terbunuh, tetapi sekarang
Alhamdulillah kasus demikian tidak ada lagi, karena dengan
Syari'ah Islam orang-orang mengetahui bahwa mereka akan diadili di
pengadilan Syari'ah dengan hukum Allah.
Sejak Mujahidin memerintah, para penduduk yang berada dibawah garis
kemiskinan, para pengungsi, kini tak khawatir lagi, karena Mujahidin
mendirikan kamp-kamp yang bagus untuk mereka dan mendistribusikan
bantuan makanan untuk mereka.
Dalam video ini juga menyangkan saat Mujahidin membagikan bantuan
makanan, beras 500 karung dan 500 botol minyak, ke 500 keluarga. "Kami
beryukur atas karunia Allah, dan kami berterimakasih kepada Mujahidin.
Ada perbedaan yang besar bagaimana Baidoa saat ini dan Baidoa
sebelumnya. Kami merasa lebih aman sekarang dan kami hidup dalam keadaan
sangat damai dan kerukunan," kata salah seorang warga yang menerima
bantuan.
Senyum itu telah kembali, tak ada lagi tangisan hasil penindasan, tak
ada lagi ketidakadilan, senyum itu telah kembali lagi dibawah naungan
Syari'ah. Allahu Akbar! Allah Maha Kuasa atas segala urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut
beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi.." (Q.S Al-A'raf: 96)