Mufti besar Arab Saudi,mengecam keras sikap merendahkan di dunia Arab
atas bencana badai Sandy, yang menewaskan lebih dari 100 orang di
Pantai Timur AS.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Al-Syaikh mengatakan kepada surat
khabar al-Hayat bahwa sikap sombong atas “orang-orang yang dilanda badai
Sandy adalah tindakan yang tidak pantas,” menambahkan bahwa perilaku
seperti itu “tidak sah” dan “harus ditinggalkan.”
Seorang ulama terkemuka Arab Saudi Salman al-Audah juga mendesak para
pengguna Twitter untuk menahan diri dari bersikap sombong dan
merendahkan para korban Sandy, sembari mengingatkan pesan Nabi Muhammad
tentang perdamaian bagi umat manusia.
Mengomentari bencana super badai, satu orang yang menyebut dirinya
sebagai seorang profesor agama berkicau di situs jejaring sosial
Twitter: “Kami meminta Allah untuk menghancurkan mereka semua, dan tidak
menyelamatkan salah satu dari mereka, karena Amerika Serikat mendukung
perang dan kekerasan terhadap Muslim.”....tajuk/
eramuslim.com
Di Mesir, ulama kontroversial Wagdy Ghoneim menggambarkan badai Sandy
sebagai salah satu dari “tentara Allah” yang dikirim untuk menghukum
Amerika Serikat atas tindakannya terhadap umat Muslim.
Pengguna Twitter lainnya menyamakan badai Sandy dengan badai pasir
yang diturunkan kepada “Kaum Aad” untuk menghukum mereka karena menolak
untuk percaya keesaan Allah.
Mustafa al-Nagar, nantan anggota parlemen Mesir yang berada di
Amerika Serikat pada saat badai terjadi, menulis di akun twitter-nya:
“Saya berdoa bagi orang-orang di sini di Amerika dengan penuh rasa
kasihan. Apa yang terjadi di sini adalah bencana dan tragedi! Jangan
menertawakan korban yang tidak bersalah, tindakan itu tidak manusiawi.”
Penyair Palestina Mourid Barghouti juga mengkritik sikap sombong dan
merendahkan terhadap orang yang tertimpa badai Sandy. Dia akun
twitternya dia menulis: “Siapa yang mengatakan bahwa semua anak-anak,
mahasiswa, perempuan dan laki-laki di Amerika berharap kematian terhadap
Anda [Muslim]? Politisi seperti Mubarak dan Bush adalah satu hal, dan
kemanusiaan adalah sesuatu hal yang lain. ”
Dalam nada yang sama, Engy Hamdi, aktivis politik dan anggota Gerakan
6 April Mesir, menulis di akun Twitter-nya, “Apakah Islam mengajarkan
kita untuk menertawakan kemalangan orang? (
eramuslim.com)