Seorang pemimpin jihad Mesir, yang mengaku memiliki link ke Taliban,
menyerukan penghancuran Sphinx dan Piramida Giza di Mesir, menggambarkan
peninggalan Mesir kuno itu ada hubungannya dengan patung Buddha, media
lokal melaporkan minggu ini.
Murgan Salem al-Gohary, seorang pemimpin Islam yang dua kali dihukum
di bawah mantan Presiden Hosni Mubarak, menyerukan umat Islam untuk
menghapus bangunan kuno seperti berhala tersebut.
“Semua Muslim dibebankan untuk menerapkan ajaran Islam dengan
menghilangkan berhala seperti itu, .....
seperti yang pernah kami lakukan di
Afghanistan ketika kami menghancurkan patung Buddha,” ujarnya pada hari
Sabtu lalu dalam sebuah wawancara televisi di saluran TV swasta Mesir
yang banyak ditonton oleh pemirsa Mesir dan Arab.
“Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menghancurkan berhala,”
tambahnya. “Ketika saya masih bersama dengan Taliban kami menghancurkan
patung Buddha, sesuatu yang pemerintah Afghanistan gagal untuk
melakukannya.”
Pernyataannya itu muncul sehari setelah ribuan Islamis berkumpul di
Tahrir Square untuk menyerukan penerapan hukum Syariah dalam konstitusi
baru Mesit.
Membalas pernyataan Gohary itu, wakil presiden partai Ennahda
Tunisia, Syaikh Abdul Fattah Moro, menyebut seruan Gohary itu tidak
benar, bahkan menurutnya komandan militer Rasulullah SAW, Amru bin Ash
tidak menghancurkan patung-patung yang ada ketika dia menaklukkan Mesir.
“Jadi, apa yang Anda lakukan?” Tanya dia. “Nabi menghancurkan berhala
karena orang menyembah mereka, tetapi Sphinx dan piramida tidak
disembah.”
Dalam beberapa bulan terakhir, kekhawatiran muncul bahwa kelompok
yang dituduh ultra-konservatif mungkin ingin memperdebatkan aturan baru
terkait atas barang-barang antik yang ada di Mesir.[
eramuslim.com]