GAZA : Pemimpin Hamas Khaled
Misy’al yang baru saja tiba di Jalur Gaza setelah 45 tahun hidup di
pengasingan berpartisipasi dengan warganya dalam sebuah demonstrasi
memperingati Milad 25 tahun Hamas. Misy’al pun kembali mempertegas
perjuangannya.
“Kami tidak akan menyerahkan satu inci pun wilayah Palestin.
Palestin tetap merupakan tanah Islam dan Arab. Jihad dan perlawanan
bersenjata adalah satu-satunya cara untuk memerdekakan Palestin, kita
tidak akan pernah mengakui eksistensi Israel,” tekad Misy’al,....
klik tajuk / (SOC)
seperti
dikutip
Associated Press, Ahad (9/12/2012).
Di pusat Kota Gaza, warga pun bersuka cita menyambut Misy’al dan
Perdana Menteri Ismail Haniyeh yang keluar dari sebuah bangunan. Banyak
bendera hijau milik Hamas berkibar di Gaza tepat pada saat Peringatan
Milad Hamas ke-25. Kelompok bersenjata yang menggunakan topeng terlihat
bersiaga dan mondar-mandir memantau situasi di Gaza.
Misy’al pun berpidato dan menegaskan kembali bahwa dirinya akan terus
memperjuangkan pembebasan tahanan Palestin di Israel. Misy’al
menyinggung perjanjian pertukaran tahanan yang disepakati pada tahun
lalu.
Hamas menyatakan kemenangan atas serangan udara Israel pada November
2012 lalu. Untuk sementara waktu, Israel dan Hamas telah menyepakati
gencatan senjata.
Namun Israel kembali mengancam, jika Pemimpin Jihad Islam Ramadhan
Shallah masuk ke Gaza, mereka akan membatalkan gencatan senjata itu.
Sejauh ini, Hamas dipandang oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa
sebagai organisasi teroris. Komunikasi Hamas dan Israel dalam gencatan
senjata dilakukan lewat mediasi Mesir.
Fraksi Hamas juga mulai mempertimbangkan sebuah rekonsiliasi politik
dengan rivalnya, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Misy’al
berpendapat, sudah waktunya Palestina yang terpisah secara politik untuk
bersatu dalam wadah PLO yang baru. Menurutnya, hal ini bisa
meningkatkan kekuatan Palestina.
(isa/salam-online – sumber:
okezone)