Sebuah Keluarga hidup
dibawah tanah k
erana takut pengeboman di suriah. Mereka tinggal di bahagian
bawah tangga yang terbuat dari batu, dan dalam ruangan yang gelap dan
dingin lebih mirip dengan sel di penjara menampung seluruh
keluarga. Tapi ini adalah tempat berlindung terbaik bagi keluarga Cardaa
dari pemboman selama empat bulan.
Fatimah yang berusia 20 tahun mengatakan, “pengeboman di mana-mana
di sekitar kita, maka kami lari dan tidak membawa apa apa , kami semua
berlari ke sini…”
Sejak adanya serangan itu, jika ada waktu aman anggota keluarga kembali ke rumah mereka untuk mengumpulkan beberapa barang.
Ummi Fatima mengatakan: “kembali ke rumah untuk mandi setiap dua
minggu, kita begitu ketakutan dan suasana begitu teror .. Rumah kami
menjadi rapuh dan bisa runtuh setiap saat.”
Tapi terakhir kali saya memberanikan diri keluarga untuk pergi ke
rumah itu tiga minggu lalu. Dan ketika Fatima dan adiknya ingin keluar
ke mana saja, melihat matahari dan dan menghirup udara segar, ayahnya
menolak.
Fatima mengatakan ia biasanya menegaskan kepada ibunya bahwa “ledakan
jauh dan tidak ada alasan untuk takut,” tapi kadang-kadang ledakan
sangat dekat, dan anggota keluarga mengatakan mereka tercekik dari debu.
“. Apa yang boleh kita katakan, kita hidup di penjara .. Tidak ada
yang tahu bilakah penjara ini berakhir” jelas Fatimah dengan penuh
harapan. (
eramuslim.com)