Baca catatan di ( Sini )
– Keterbatasan senjata dan amunisi memaksa mujahidin Islam dan FSA
untuk kreatif. Mereka membuat sejumlah senjata rakitan beragam jenis
untuk melawan persenjataan modern militer rezim Suriah.
Pesawat tempur, helikopter tempur, meriam artileri dan tank tak
mungkin dilawan dengan senapan serbu. Bom-bom berbobot ratusan kilogram
hingga berton-ton tak mungkin ditangkis dengan senapan mesin ringan.
Untuk menghalau pesawat tempur rezim Suriah yang membombardir warga
sipil muslim dengan brutal, mujahidin Brigade Abu Ammar FSA membuat
senjata penangkis serangan udara dengan bahan-bahan sederhana. Mereka
membuat pelontar mortir dengan ukuran besar dan panjang beberapa meter.
Dipanggul oleh seorang mujahid, mujahid lainnya akan memasukkan mortir
ke dalam senjata itu.
Mereka kemudian menembakkannya. Mortir akan melesat ke udara mengejar
pesawat tempur musuh. Jika mortir itu tidak tepat mengenai pesawat
tempur musuh, setidaknya ia akan menggentarkan mental sang pilot.
Tiada senjata modern, senjata rakitan pun jadi. "Sesungguhnya bukan engkau yang menembak saat engkau menembak, akan tetapi sebenarnya Allah-lah yang menembak." (QS. Al-Anfal [8]: 17)