RIYADH – Mufti
Kerajaan Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh melarang
para ulama di Arab Saudi dari menyeru para pemuda untuk berjihad di
Suriah. Syaikh Abdul Aziz Al Syaikh menegaskan bahwa "berjihad dengan
harta terkadang lebih utama", tulis harian Al-Wathan pada Ahad
(6/1/2013).
Dalam acara pertemuan dengan para khatib dan imam masjid seluruh Arab
Saudi yang diadakan di kota Dammam, timur Arab Saudi pada Jum'at
(5/1/203) malam, syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh menegaskan, "Saya tidak
mendukung keluarnya mereka (para pemuda Arab Saudi) untuk berjihad,
apapun keadaannya."
Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh beralasan bahwa para pemuda itu akan
berangkat ke tempat-tempat yang tidak dikenal dan mereka tidak
mengetahui bergabung dengan kelompok mana. Hal itu bisa mengakibatkan
mereka berada dalam keadaan-keadaan yang tidak tepat dan menjadikan
mereka target yang mudah bagi musuh-musuh mereka......
lagi
Mufti umum Kerajaan Arab Saudi itu mengingatkan bahwa "mendoakan
mereka (warga muslim Suriah) dan mendukung mereka dengan harta terkadang
lebih utama bagi mereka dan itulah kewajiban terhadap mereka."
Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa bantuan tersebut "harus melalui cara-cara yang legal" diakui pemerintah Arab Saudi
Pada bulan Juni 2012 lalu, seorang ulama anggota Haiah Kibaril Ulama'
(Majelis Ulama Senior Arab Saudi) telah mengeluarkan fatwa yang
mengharamkan "berjihad di Suriah" bagi warga Arab Saudi tanpa
mendapatkan izin dari pemerintah. Fatwa itu dikeluarkan setelah ramainya
seruan untuk berjihad di Suriah melalui situs jejaring sosial di
internet.
Seorang ulama dan khatib terkenal di Arab Saudi, syaikh Muhammad bin
Abdurrahman Al-Uraifi, pernah diinterogasi selama beberapa jam oleh
Dinas Intelijen Arab Saudi karena menghimpun dana bantuan untuk umat
muslim Suriah.
Rezim Arab Saudi selama ini dikenal sebagai sekutu utama AS dan Barat
di semenanjung Arab. Arab Saudi telah mengirimkan jet-jet tempurnya dan
menggelontorkan dana milian riyal untuk mendukung rezim sekuler Yaman
memerangi mujahidin Anshar Shariah di Yaman Selatan.
Foto-foto yang dipublikasikan oleh kantor berita Al-Madad milik
mujahidin Anshar Shariah memperlihatkan senjata-senjata dan ransum
makanan tentara rezim Yaman yang bertempur dengan mujahidin Anshar
Shariah berlogo Kerajaan Arab Saudi. (muhib almajdi/
arrahmah.com)