Mujahidin Islam di Suriah tidak
hanya pandai berperang melawan tentara rezim Nushairiyah Suriah dan
milisi Syiah Shabihah. Mujahidin Islam juga memberikan pelayanan sosial,
dakwah dan pendidikan kepada warga muslim Suriah. Kecamuk jihad justru
mendorong mujahidin Islam untuk menjadi pelayan masyarakat.
Salah satu kelompok mujahidin Islam yang memberikan pelayanan di
bidang dakwah dan pendidikan adalah mujahidin Brigade Anshar Asy-Syam.
Bersama mujahidin kelompok Jabhah Nushrah, mujahidin kelompok Brigade
Ahrar Asy-Syam, mujahidin Jama'ah Thali'ah Islamiyah, mujahidin Brigade
Shuqur Asy-Syam FSA dan beberapa kesatuan mujahidin FSA lainnya, mereka
membentuk aliansi mujahidin bernama Jabhah Islamiyah Suriyah atau Front
Islam Suriah.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh bidang media Front Islam Suriah
beberapa hari yang lalu, Mujahidin Brigade Anshar Asy-Syam sedang
meresmikan pembukaan sebuah pondok pesantren tahfzihul Qur'an atau
hafalan Al-Qur'an. Ponpes hafalan Al-Qur'an itu diperuntukkan untuk
anak-anak Suriah, laki-laki dan perempuan.....tajuk/.sumber
Dalam acara pembukaan, puluhan anak-anak laki-laki dan perempuan
berkumpul di sebuah masjid. Panitia mujahidin membagikan makanan dan
snack ala kadarnya kepada mereka. Tampak jelas wajah kegembiraan pada
diri anak-anak yang selama dua puluh satu bulan terakhir hidup di tengah
kecamuk perang tersebut.
Subhanallah, anak-anak itu mengangkat dua jari mereka dan member
isyarat victory saat kamera mujahidin mengambil gambar mereka. Optimisme
akan kemenangan mujahidin Islam atas rezim Nushairiyah Suriah tergambar
jelas dalam raut muka dan sikap mereka.
Video itu kemudian menunjukkan seorang ustadz memimpin halaqah
hafalan surat-surat pendek untuk kelompok anak laki-laki. Adegan
berikutnya menunjukkan seorang ustadz memimpin hafalan untuk semua anak,
kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.
Untuk alasan keamanan, bidang media Jabhah Islamiyah Suriyah tidak
menyebutkan lokasi ponpes hafalan Al-Qur'an yang dikelola bidang dakwah
mujahidin Brigade Anshar Asy-Syam tersebut. Di tengah kecamuk perang,
anak-anak sebagai generasi mujahidin dan mujahidah masa depan memang
harus senantiasa akrab dengan kitab Allah.