IDLIB – Setiap kali nama Khansa’ disebutkan maka ingatan seorang muslim yang
mengerti sejarah Islam akan senantiasa tertuju kepada sosok seorang
wanita mulia, Khansa’ bintu Amru yang keempat putranya gugur di medan
jihad. Khansa’ tidak menangis atas kesyahidan keempat putranya. Ia
justru berbahagia dan merasakan kemuliaan luar biasa karena para
putranya gugur di jalan Allah demi menegakkan agama-Nya.
Sejak revolusi rakyat muslim Suriah terjadi pada April 2011 lalu
sampai hari ini, negeri Suriah telah memunculkan Khansa’ – Khansa’ baru
yang menampilkan keteladanan agung dalam menghasung putra-putranya untuk
berjihad di jalan Allah sampai mereka meraih kemenangan atau
kesyahidan.
Seorang pemuda dari negeri dua tanah suci (Biladul Haramain, lebih
dikenal saat ini dengan nama Kerajaan Arab Saudi) bernama Utsman bin
Iwadh As-Sulami Az-Zahrani, tergerak hatinya untuk memenuhi panggilan
jihad di Suriah. Mujahid veteran jihad Afghanistan yang dikenal dengan
nama panggilan Abu Saif itu meninggalkan istri, anak dan orang tuanya
untuk berhijrah dan berjihad di Suriah.
Di negeri hijrah, ribath dan jihad Suriah, Abu Saif bergabung dengan
mujahidin Brigade Al-Muhajirin wal Anshar, Batalion Shuqur Ash-Sham,
salah satu batalion mujahidin FSA. Dengan pengalaman jihadnya yang
panjang di Afghanistan, Abu Saif Az-Zahrani diangkat menjadi komandan
regu pelopor mujahidin Brigade Al-Muhajirin wal Anshar, Batalion Shuqur
Ash-Sham di propinsi Idlib. (
Arrahmah.com)
Selama satu setengah tahun, ia mengadakan dan mengembangkan pelatihan
militer bagi para pemuda dan warga propinsi Idlib yang bergabung dengan
kesatuan-kesatuan mujahidin. Dia juga aktif memimpin regu pelopor
Brigade Al-Muhajirin wal Anshar dalam pertempuran-pertempuran sengit
melawan pasukan rezim Nushairiyah Suriah di propinsi Idlib.
Kaum muslimin dan mujahidin di propinsi Idlib sangat mengenal dan
menyayangi komandan mereka, Abu Saif Az-Zahrani. Bahkan, para ibu-ibu
muslimah dan anak-anak kecil pun mengenal dan menghormatinya.
Sang komandan Abu Saif Az-Zahrani akhirnya gugur dalam pertempuran
untuk merebut posko pemeriksaan militer Kaziyah dan Shabibah di kota
Idlib, pada Rabu tanggal 18 Rabi’ul Awwal 1434 H, bertepatan dengan 30
Januari 2013 M. Semoga Allah menerima amal shalihnya, menempatkannya
pada surga yang tertinggi Al-Firdaus dan mengaruniakan kesabaran kepada
keluarga yang ditinggalkannya.
Untuk mengenang sang komandan yang telah syahid, Bidang Media
mujahidin Batalion Shuqur Ash-Sham FSA telah merekam video seorang nenek
muslimah di Idlib yang berdiri dan mendampingi komandan Abu Saif
Az-Zahrani. Komandan Abu Saif Az-Zahrani tampak berdiri dengan penuh
kerendahan hati.
Dalam video tersebut, wanita yang dijuluki Khansa’ Suriah ~karena
beberapa anaknya telah gugur dalam jihad melawan rezim Suriah~ itu
memberikan beberapa wasiat kepada istri dan orang tua Abu Saif
Az-Zahrani di Arab Saudi. Video itu diambil sebelum Abu Saif Az-Zahrani
gugur dan baru dipublikasikan pada Jum’at (8/2/2013) lalu oleh situs
Islam Dier Ezzur.
Wasiat Khansa’ Suriah kepada keluarga mujahid Abu Saif Utsman bin Iwadh As-Sulami Az-Zahrani
Wasiat pertama
Wasiat kepada istri Abu Saif Az-Zahrani
“Pemuda ini, suamimu, adalah seorang mujahid
dan pahlawan, yang berhijrah dan berjihad. Kami wasiatkan kepadamu
untuk bertakwa kepada Allah, kami wasiatkan kepadamu dan anakmu…
bersabarlah dan bersabarlah, kami doakan kalian agar mendapatkan taufik
dari Allah. Kami sampaikan kabar gembira dengan kemenangan dan
kemuliaan.
Suamimu, Abu Saif, insya Allah adalah seorang pahlawan dari
pahlawan-pahlawan Islam. Ia adalah salah seorang penyejuk hati kami,
insya Allah. Insya Allah menjanjikan kemenangan dan kemuliaan. Ia
berjihad untuk kemuliaan Islam.”
Wasiat kedua
Wasiat kepada ayah dan ibu Abu Saif Az-Zahrani
“Kami mengucapkan selamat kepada kalian…kami mengucapkan selamat
kepada kalian wahai paman dan bibi…kalian memiliki putra yang masih muda
dan berjihad seperti Utsman…semoga dia mendapatkan kesyahidan di jalan
Allah. Segala puji bagi Allah semata…bersyukurlah kalian. Bentangkanlah
kedua tangan kalian untuk memanjatkan syukur kepada Allah.
Insya Allah, melalui putra kalian akan datang kemenangan dan
kejayaan. Jika putra kalian syahid, maka insya Allah ia berada di surge.
Jika putra kalian syahid, maka janganlah kalian bersedih. Jika putra
kalian syahid, insya Allah ia akan berada di surga yang tertinggi dan ia
akan member syafa’at kepada tujuh puluh orang anggota keluarga kalian.
Kenikmatan hidup di dunia ini bila dibandingkan dengan kenikmatan
akhirat tidaklah ada nilainya.”
(muhibalmajdi/
arrahmah.com)
Sebarkan!
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini