Kajian terbaru yang dilakukan peneliti dari Amerika Syarikat,
mengungkap bahwa di zaman Firaun (ribuan tahun lalu) iklim dunia
mencapai titik terpanas berbanding suhu Bumi saat ini.
Disiarkan
The register, Rabu (13/3/2013), studi terbaru ini
didukung oleh National Science Foundation untuk mengungkap suhu Bumi di
masa lalu. Metode analisis ini meliputi serbuk sari kuno, inti ais,
kerang dari organisme laut dan sebagainya.
Salah satu hasil temuan dari penelitian ini ialah, terungkap bahwa
temperatur mulai dari 2000-2009 belum melebihi suhu terpanas dari awal
zaman Holosen (5000 hingga 10 ribu tahun lalu).
Wikipedia menerangkan, Holosen merupakan skala waktu yang berlangsung antara 9560 sampai 9300 sebelum masehi.
“Dalam 100 tahun terakhir, peningkatan karbondioksida melalui emisi
meningkat dari kegiatan manusia,” ungkap peneliti Shaun Marcott dari
Oregon State University. Diyakini sekira 5000 tahun lalu, Bumi diketahui
lebih hangat ketimbang saat ini .
Ilmuwan percaya bahwa terdapat “periode hangat abad pertengahan” yang
terjadi sekira seribu tahun lalu. Ilmuwan dari Johannes
Gutenberg-Universitat di Mainz, Jerman juga pernah meneliti tentang suhu
Bumi ribuan tahun lalu.
Beberapa ilmuwan setuju tentang hasil temuan Marcott. Mereka
mengatakan, di zaman pertengahan (Medieval) dan masa kejayaan Romawi
suhu Bumi juga menghangat. Dalam penelitian lain, diyakini bahwa
pemanasan global diharapkan hanya berlangsung dalam abad ini, yang
menandakan meningkatnya permukaan laut pada skala meter atau lebih
hingga tahun 2100. [
sumber]