Ustaz A Saefullah MA
Bagi seorang Muslim, dakwah merupakan kewajiban yang tidak bisa
ditawar. Kewajiban dakwah merupakan suatu yang tidak bisa dihindarkan
dari kehidupan.
Dakwah melekat erat bersamaan dengan pengakuan dirinya sebagai
seorang Muslim. Orang yang mengaku sebagai Muslim, dia menjadi seorang
juru dakwah.
Sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad saw dalam sabdanya, “
Sampaikan
apa yang kamu terima dariku walaupun hanya satu ayat”. Atas dasar ini,
dakwah merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang muslim.
Ada empat jenis dakwah.
Pertama, seperti Air hujan, berdakwah ke tempat manapun, tidak memilih-milih lokasi; kaya miskin, pejabat rakyat, tua muda, muslim kafir dan sebagainya.
Allah SWT berfiman :”
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat yang makruf,
dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepa Allah…”(QS.Ali Imron: 110).
Lihat juga surat Annahl 82 dan 125, Al Ghasiyah 21-22, Ali Imron 104, Annisa 95-96, Yusuf 108, Fusshilat 33, as-shaf 10-13).
Dalam hadis Rasulullah saw bersabda : “
Apabila umatku sudah meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar maka tercabutlah bagi mereka keberkahan wahyu (HR.Hakim dan Tirmidzi ).
Kedua, seperti air sumur, orang-orang mendatangi ulama untuk mendapatkan ilmu, hikmah, faedah. Firman Allah dalam Surat Fathir ayat 28: “
Diantara hamba-hamba Allah yang takut kepadaNya, hanyalah para ulama…”
Lihat juga Surat Attaubah : 122, Al Ahzab 39, Al Haj 54. Rasulullah saw bersabda :”
Ulama
itu para penerima amanah Rasul selama tidak bergelimang dengan
kekuasaan, dan tidak menjadikan dunia sebagai tujuan. Apabila mereka
dikendalikan oleh kekuasaan dan menjadikan dunia sebagai tujuannya,
sungguh mereka telah berkhianat pada para Rasul. Hati-hatilah menghadapi
mereka. “(HR.Uqaily dari Anas).
Ketiga, seperti air pam, berdakwah jika dibayar, jika tidak dibayar dia tidak mau berdakwah, seperti air pam yang mampet. Allah SWT berfirman :”
Mengapa
kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan
dirimu sendiri, padahal kamu membaca kitab ? Tidakkah kamu mengerti. ”(Al-Baqarah :44 ).
Lihat juga Al Baqarah :174-175 dan Ali Imron : 187. Rasulullah saw bersabda : “
barangsiapa
yang mencari ilmu (yang dengan ilmunya tersebut ) hanya untuk pandai
mendebat (beragumentasi) dengan para ulama atau untuk
membodohi/mengelabui orang-orang bodoh, atau hanya ingin mendapatkan
kemuliaan manusia (dengan menjadi terkenal) maka Allah akan
memasukkannya ke dalam api neraka.”(HR.Tirmidzi).
Keempat, seperti air kotor, dakwah bercampur dengan maksiat, dia berdakwah tapi juga melakukan perbuatan dosa, maksiat dan kezholiman.
Firman Allah dalam Al Quran Surat As Shaf :2-3 menjelaskan, :”
Wahai
orang-orang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan ? (Itu ) sangatlah dibenci disisi Allah jika kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.
Rasulullah saw bersabda : “
Jika seorang alim tidak mengamalkan apa yang diketahui orang alim tersebut akan masuk neraka” (HR.Dailamy).
Dari Ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda :”
Sesungguhnya Allah swt
tidak mencabut ilmu secara langsung dari hati hamba-hambaNya, akan
tetapi Allah mencabut ilmu itu dengan cara mewafatkan para ulamanya,
sehingga tidak ada seorangpun yang tertinggal di kalangan mereka. Dan
pada waktu itu umat manusia menjadikan pemimpin mereka dari orang yang
bodoh; yang apabila mereka ditanya, maka mereka memberikan fatwa tanpa
didasari ilmu, sehingga mereka tersesat dan menyesatkan.”(HR.Bukhari dan Muslim).
Jika kita merujuk apa yang diucapkan Ali bin Abi thalib
karramallahu wajhah, saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda :”
Pada
akhir zaman akan datang suatu kaum yang muda usia dan lemah akal.
Mereka mengutip ucapan manusia terbaik (Nabi SAW ), tetapi tidak
melewati tenggorokan mereka (tidak di amalkan). Mereka tercabut dari
agama sebagaimana anak panah tercabut dari busurnya. Ketika Rasulullah
isra mi’raj melihat orang-orang yang dipotong lidah mereka dengan
pemotong dari api.
”
Lalu aku bertanya, siapa mereka itu ya, Jibril? ”Mereka adalah para
da’i dari umat Anda yang menyuruh berbuat kebajikan tetapi lupa diri
mereka sendiri”, jawab jibril. Semoga kita dijauhkan dari tipe da’i air pam dan air kotor. (dikutip dari ROI/Dz)