Dr. Ahmad Zain An Najah, MA
أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُوَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَايَصْنَعُونَ
“ Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan)
menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu
baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka
sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki
siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
( Qs Fathir : 8 )
Pada ayat di atas Allah
subhanahu wa ta’ala melarang
nabi-Nya untuk terlalu banyak memikirkan orang-orang kafir dan bersedih
hati karena mereka tidak beriman. Karena sedih itu membahayakan
kesehatan dan menyebabkan lemahnya badan, serta menghancurkan diri
sendiri. Pada saat yang sama, Allah juga menjelaskan kepada nabi-Nya
bahwa kewajibannya hanyalah menyampaikan kebenaran, adapun hidayah
taufiq itu hanya di tangan Allah. Allah-lah yang menyesatkan siapa saja
yang dikehendaki-Nya dan memberikan hidayah kepada yang dikehendaki-Nya.
Kalau begitu, kenapa harus bersedih hati dengan sikap mereka ?
Imam Qurthubi di dalam tafsirnya
al-Jami li Ahkam al-Qur’an ( 14/ 208 ) menerangkan
bahwa Allah melarang nabi-Nya untuk terlalu banyak memikirkan mereka
dan merasa sedih dengan mereka, sebagaimana firman Allah :
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَى آثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا بِهَذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا
“Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur’an)” (Qs. al-Kahfi : 6)
Selanjutnya beliau mengatakan : “Ini jelas, yaitu bahwa kesedihanmu terhadap mereka
tidaklah bermanfaat selama mereka masih tetap dalam kekafiran, karena Allah telah menyesatkan mereka “.
Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Syekh Abdurrahman as-Sa’di di dalam tafsirnya
:
..klik tajuk/ eramuslim.com
وفي هذه الآية ونحوها عبرة، فإن المأمور بدعاء الخلق إلى الله، عليه
التبليغ والسعي بكل سبب يوصل إلى الهداية،
وسد طرق الضلال والغواية بغاية
ما يمكنه، مع التوكل على الله في ذلك، فإن اهتدوا فبها ونعمت،
وإلا فلا
يحزن ولا يأسف، فإن ذلك مضعف للنفس، هادم للقوى، ليس فيه فائدة،
بل يمضي
على فعله الذي كلف به وتوجه إليه، وما عدا ذلك، فهو خارج عن قدرته .
“Pada ayat ini dan sejenisnya terdapat pelajaran
bahwa sesungguhnya yang diperintahkan Allah adalah mengajak manusia
agar mengikuti jalan Allah, hendaknya dia menyampaikan dan berusaha
untuk mencari cara agar mereka dapat hidayah, dan menutup segala jalan
yang menuju kesesatan, itu semua dilakukan dengan rasa tawakkal kepada
Allah, jika mereka mendapat petunjuk maka itulah yang diharapkan, jika
tidak maka
hendaknya jangan bersedih hati dan kecewa karena hal itu akan melemahkan jiwa dan menghancurkan kekuatan, serta tidak membawa manfaat. Tetapi
hendaknya terus melakukan apa yang dibebankan dan diperintahkan
kepadanya, selain itu, maka bukanlah di atas kemampuannya “
Kalau kita perhatikan dari pernyataan tersebut bahwa kedua ulama
tafsir di atas sama-sama menyampaikan bahwa kesedihan itu bukan saja
akan melemahkan tubuh dan mengganggu kesehatan, tetapi juga tidak
membawa manfaat.
Kesedihan Menurut Kedokteran Barat
Dalam sebuah penelitian sebagaimana dinukil dalam
myhealthnewsdaily.com, bahwa
seseorang yang sedih karena ditinggal mati orang yang dicintai, pada 24
jam pertama dia akan mengalami peningkatan risiko serangan jantung
sampai 21 kali. Dan selama minggu pertama resiko ini masih dalam level 8
kali di atas normal. Dan meskipun resiko serangan jantung nantinya
secara perlahan-lahan menurun dari waktu ke waktu, tetapi tetap saja
tinggi paling tidak dalam satu bulan.
Hal ini dikuatkan oleh Elizabeth Mostofsky, seorang ahli epidemiologi
yang menyatakan bahwa dukacita, kesedihan, kecemasan dan kemarahan
terbukti dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan perubahan
dalam darah yang membuatnya lebih mungkin untuk membeku, yang semuanya
dapat menyebabkan serangan jantung.
Di sisi lain kesedihan yang diiringi tangisan dapat menciptakan
ketidak harmonisan di paru-paru dan dapat menghambat energi beredar di
seluruh tubuh, oleh karena itu kesedihan dapat mengganggu paru-paru dan
menyebabkan gangguan pernafasan.
Stres jangka panjang dan bisa memicu
paparan kortisol (hormon stres) yang dapat menyebabkan jantungan, gugup, masalah metabolisme, masalah kekebalan tubuh dan lain-lainnya.
Kesedian Dapat Memicu Munculnya Kanker.
Berkata
dokter Dewi Yogo Pratomo, koordinator Club Hypnosis Sehati (CHS) sebagaimana yang dilansir
Liputan6.com : ”Kanker
mayoritas berkaitan dengan psikosomatis atau masalah-masalah mental.
Jadi psikosomatis tersebut muncul karena kita sering sedih. Saat sedih
itu hormon-hormon kita akan terhambat.”
“Jadi penderita kanker itu 67 persen didasari karena memiliki
masalah-masalah psikosomatis, bisa dengan pertengkaran keluarga dan
lain-lain. Jadi begitu drop dan sedih maka tidur kita menjadi terganggu,
maka antibodi kita menjadi terganggu dan drop”
Saya sendiri memang sering mendapatkan beberapa perempuan yang jika
ditimpa kesedihan dan kekecewaan, tiba-tiba dia langsung menangis dan
mengalami kesulitan dalam bernafas.
Kesedihan Menurut Kedokteran Tiongkok
Menghindari rasa sedih dan mempertahankan suasana hati dan jiwa
ternyata juga adalah rahasia kesehatan dan kecantikan wanita tradisional
Tiongkok. Dan ini juga berlaku bagi laki-laki juga. Menurut mereka
bahwa perubahan suasana hati yang mendadak atau kelabu, atau sedih
dapat
menganggu aliran energi internal dan merusak organ-organ.
Pepatah Tiongkok Kuno menyatakan :
Dalam ilmu kedokteran tiongkok ada istilah 7 perasaan, yaitu:
gembira, marah, khawatir, sedih, takut, shock (kaget), dan pikiran.
Ilmu kedokteran Tiongkok percaya bahwa
psikologis seseorang erat kaitannya dengan organ-organ tertentu dan aliran energi.
Menurut buku
Huang Di Nei Jing yang merupakan dasar klasik dari ilmu kedokteran tiongkok, sebagaimana disebutkan di dalam erabaru.net
, bahwa
energi di jantung mendukung kebahagiaan, rinciannya sebagai berikut :
energi hati terpakai untuk marah; energi limpa terpakai untuk khawatir
dan berpikir; energi paru-paru untuk kesedihan; energi ginjal untuk
takut dan kaget.
Oleh karena itu, terjebak dalam suasana hati tertentu terlalu lama
akan mengkonsumsi banyak energi di organ terkait dan dapat menimbulkan
kerusakan. Organ-organ tersebut tidak terisolasi tetapi saling terkait,
oleh karenanya, kerusakan di satu organ dapat menyebabkan gangguan di
organ yang lain. Sebagai contoh, bila hati terluka karena terlalu banyak
marah, maka lambung dan limpa akan terkena juga.
Masih menurut Kedokteran Tiongkok Kuno bahwa kebahagiaan dan
pandangan-pandangan positif pada diri seseorang dapat menguntungkan
kesehatannya, karena dapat melepaskan kegugupan dengan cara memperlambat
aliran energi.
Duka yang berkepanjangan, terlalu banyak kesedihan yang terlalu lama,
mengkonsumsi energi di paru-paru dan dapat menyebabkan sesak napas.
Terlalu banyak
memikirkan masalah dan kesedihan akan menyebabkan energi di limpa mengalami kemandekan. Hal ini dapat berakibat buruk pada nafsu makan dan tidur. Seiring waktu hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih gelap.
Buku “Huang Di Nei Jing” juga menyarankan: Jika anda tertekan atau sedih,
pikirkanlah
hal-hal menyenangkan dan ambil bagian dalam kegiatan atau
aktivitas/hobi yang menyenangkan dapat membantu melipur lara.
Teman-teman juga dapat membantu.
Kesedihan Menurut Kedokteran Jepang
Sebagaimana disebutkan oleh majalah Intisari
Online, Jin Shin Jyutsu adalah seni penyembuhan dari Jepang. Jin Shin
Jyutsu merupakan seni harmonisasi tubuh, jiwa, dan pikiran, yang
diaplikasikan sebagai terapi melalui sentuhan tangan ringan.
Sentuhan tangan ringan akan bekerja layaknya jarum-jarum dalam terapi
akupuntur. Sentuhan yang dilakukan pada titik-titik tertentu seperti
pada akupunktur ini dilakukan dengan tekanan yang lembut, tak sekeras
akupresur atau pijat refleksi. Seni penyembuhan yang sangat aman,
alamiah, dan tidak menimbulkan efek samping yang negatif ini bisa
dilakukan siapa saja dan tidak ada over dosis
Menurut Nugdha Achadie, terapis dan fasilitator Jin Shin Jyutsu di
klinik holistik True Nature Healing, Jakarta, sesungguhnya penyakit
fisik, mental, dan emosional disebabkan oleh sikap hati. Ada lima sikap
hati yang menyebabkan penyakit, yakni
rasa khawatir, takut, marah, sedih, dan kepura-puraan.
Dari sisi terapi holistik, penyakit fisik diyakini berasal dari
pikiran dan ketidakikhlasan manusia menjalani kehidupan. Hal itu
kemudian mempengaruhi dan mengganggu organ-organ dalam tubuh.
Dalam Jin Shin Jyutsu, sakit sesak napas ini dicari lebih dalam lagi
apa penyebabnya? Dilihat juga, secara mental emosional penderita sesak
napas ini bagaimana keadaannya?
Dalam Jin Shin Jyutsu, sesak napas ini berkaitan dengan mental emosional perasaan sedih.
Sehingga patut digali kembali ada kesedihan apa yang tersimpan dalam
diri pasien. Jadi, sesak napas tak selalu akibat polusi dan gangguan
pernapasan saja.
Kesedihan Membuat Ibu melahirkan Bayi Kecil
Sebagaimana yang disebut Detik Health, ibu hamil yang
selalu merasa sedih cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah, yang rentan mengalami kematian.
Temuan ini membuktikan bahwa kesehatan mental sangat mempengaruhi
kesehatan dan tingkat kematian bayi yang dilahirkan. Pengaruhnya bahkan
bisa disejajarkan dengan kemiskinan, kurang gizi dan status
sosial-ekonomi yang rendah.
Dikutip dari Sciencedaily, Minggu (29/8/2010), peneliti dari
Karolinska University dan Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC)
menyimpulkan hal itu setelah mengamati 720 wanita hamil di Bangladesh.
Partisipan diambil dari 2 subdistrik perkampungan miskin di negara
tersebut.
Pada trimester ke-3, para partisipan menjalani tes untuk mengukur
tingkat kegelisahan dan gejala-gejala depresi klinis. Terungkap 18
persen di antaranya menderita depresi dan 25 persen mengalami
kegelisahan.
Peneliti lalu mengamati berat badan bayi, 48 jam setelah dilahirkan.
Ternyata, para partisipan yang mengalami depresi dan kegelisahan dalam
masa kehamilan lebih banyak melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Kesedihan Dapat Mengakibatkan Kebutaan.
Allah subhanhu wa ta’ala menceritakan kesedihan nabi Ya’kub, karena memikirkan nasib anaknya Yusuf:
وَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا أَسَفَى عَلَى يُوسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ قَالُوا تَاللَّهِ تَفْتَأُ تَذْكُرُ يُوسُفَ حَتَّى تَكُونَ
حَرَضًا أَوْ تَكُونَ مِنَالْهَالِكِينَ قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“ Dan Yakub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: “Aduhai duka citaku terhadap Yusuf”, dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap
anak-anaknya). Mereka berkata: “Demi Allah, senantiasa kamu mengingat
Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk
orang-orang yang binasa. Yakub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada
Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari
Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” ( Qs Yusuf : 84- 86 )
Berkata Imam Qurthubi di dalam tafsirnya ( 9/ 162 ) :
وَالْأَسَفُ : شِدَّةُ الْحُزْنِ عَلَى مَا فَاتِ
“Al-Asaf adalah kesedihan yang amat sangat, karena kehilangan sesuatu.“
وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ artinya matanya menjadi buta atau hanya bisa melihat sedikit saja. Ini akibat banyaknya menangis karena kesedihan yang mendalam
.
فَهُوَ كَظِيمٌ artinya kesedihan yang amat sangat itu tidak diungkapkannya kepada orang lain.
Berkata Ibnu Katsir di dalam tafsirnya ( 2/469 ) :
حَتَّى تَكُونَ حَرَضًا yaitu berkurangnya kekuatan.
أَوْ تَكُونَ مِنَ الْهَالِكِين yaitu
mereka mengatakan : Jika engkau tetap seperti ini ( selalu memikirkan
Yusuf ), kami khawatir engkau akan binasa dan mati “
Abu Ubaidah berkata :
وَأَصْلُ اْلحَرَضِ اْلفَسَادُ فِي الْجِسْمِ أَوِ الْعَقْلِ مِنَ الْحُزْنِ أَوِ الْعِشَقِ أَوِ الْهَرَمِ
Al-Haradh artinya rusaknya badan atau akal akibat kesedihan atau kerinduan atau lanjut usia.
Dari keterangan di atas, bisa kita simpulkan bahwa kesedihan yang
amat sangat karena kehilangan sesuatu yang sangat dicintainya akan
mengakibatkan rusaknya organ tubuh, seperti rusaknya badan, rusaknya
akal, bahkan rusaknya penglihatan, sebagaimana yang dialami oleh Nabi
Ya’qub. Hal ini bertambah parah jika kesedihan yang amat sangat tersebut
dipendam dalam hati, dipikirkan sendiri, tanpa diungkapkan kepada orang
lain.
Oleh karena itu, agar badan dan kesehatan kita tetap terjaga, hendaknya melakukan hal-hal di bawah ini :
- Jika tertimpa musibah, janganlah terlalu sedih yang berlebihan.
Tetaplah sabar dan yakinlah bahwa dibalik musibah tersebut pasti ada
hikmah dan pelajaran yang bisa diambil.
- Kalau ada masalah dalam diri kita, hendaknya jangan dipendam dalam
hati, sebaiknya dibicarakan dengan orang-orang yang dekat dan dapat
dipercaya bisa membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
- Carilah kegiatan yang bermanfaat bersama teman-teman atau orang
lain, mudah-mudahan bisa melupakan hal-hal yang membuat anda sedih.