Sumber SO: Sedikitnya
ada lima intel militer swasta AS yang beroperasi di tempat kejadian
ledakan bom di maraton Boston. Mereka semua membawa ransel hitam yang
terlihat sangat mirip dengan ransel yang membawa bom
pressure cooker, seperti dikonfirmasi
NaturalNews pada Kamis (18/4/2013).
Media
mainstream AS kabarnya benar-benar menyensor
penyebutan intel “Craft”, berpura-pura seakan mereka bahkan tidak ada.
Hanya media alternatif yang melakukan jurnalisme investigatif nyata pada
berita pengeboman tersebut.
Dengan posting peneliti di
4Chan, ditambah analisis
NaturalNews, ditemukan sebuah titik terang baru seperti yang bisa dilihat dalam foto-foto di bawah ini.
Siapa orang ini dan apa yang dia pegang di tangannya?
Berikut foto setelah ledakan bom pertama. Banyak orang bertanya,
“Siapa orang ini?” dan mengapa ia mengenakan sepatu tempur dan celana
militer? Lebih penting lagi, apa yang dia bawa di tangannya?
Close-up benda di tangan pria itu:
Dengan sedikit riset,
NaturalNews mengonfirmasi benda ini adalah sebuah perangkat “
Inspector Radiation Alert” yang dapat mendeteksi jenis radiasi yang akan diproduksi dalam serangan bom kotor atau serangan nuklir:....klik tajuk
Segala
macam pertanyaan segera bermunculan, seperti: Siapa yang mempekerjakan
orang ini? Berada di pihak siapakah dia? Kenapa dia mengantisipasi
kebutuhan untuk detektor radiasi nuklir? Jenis operasi militer swasta
apa yang secara rutin membawa
gadget mahal seperti itu?
Empat intel lainnya dengan seragam yang sama persis
Melalui foto-foto berikut, didapati ada 4 intel militer swasta
lainnya dengan pakaian yang sama: sepatu tempur berwarna cokelat, celana
militer cokelat, jaket hitam, ransel hitam dan alat komunikasi taktis.
Berikut adalah gambar tiga orang di antaranya yang bereaksi terhadap
ledakan. Yang di tengah adalah orang yang sama dalam foto dengan
detektor radiasi, di atas:
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam gambar ini:
1) Ketiga orang itu tampak terkejut, bahkan terguncang oleh ledakan
bom. Ini mungkin menunjukkan sesuatu yang bertentangan dengan
pengetahuan mereka tentang pengeboman.
2) Benda di tangan kanan pria yang di tengah mungkin menyerupai
pistol kecil, tapi tidak ada operasi militer swasta yang sangat terlatih
yang akan membawa pistol dengan “menjepit” pegangan seperti yang
ditampilkan dalam foto itu. Sebuah pegangan yang benar pada pistol jauh
lebih dalam ke telapak tangan. Benda ini kemungkinan besar merupakan
detektor radiasi yang sama yang ditunjukkan seperti gambar di atas,
hanya saja diambil dari sudut yang berbeda.
3) Pria di sebelah kiri, seorang pria yang lebih tua, tampaknya
memegang benda di tangan kanannya yang sepertinya bisa digerakkan dengan
ibu jarinya.
4) Orang di sebelah kanan mengenakan logo tengkorak “Craft” di kemejanya karena jaketnya kebetulan terbuka di foto di bawah ini.
Berikut perbandingan foto logo “Craft” pada kemejanya:
Berikut adalah dua intel lainnya di tempat kejadian, mengenakan seragam yang sama persis:
Jika dilihat, topi yang sama dari orang-orang ini dengan jelas memperlihatkan logo tengkorak “Craft” pada topi:
Penembak
jitu angkatan laut SEAL, Chris Kyle, juga anggota dari “Craft”. Dia
dibunuh oleh salah satu teman dekatnya beberapa bulan yang lalu.
Munculnya intel “Craft” saat bom maraton Boston menimbulkan pertanyaan
baru tentang kematian Chris Kyle.
Berikut Chris Kyle di TV nasional AS yang mengenakan topi “Craft”:
Berikut moto Craft, yang mengatakan “Kekerasan memecahkan masalah.”
Tas bom Boston menyerupai ransel hitam yang dikenakan oleh intel “Craft”
Di sini, ransel yang membawa bom
pressure cooker terlihat sangat mirip dengan ransel hitam yang dikenakan oleh intel-intel Craft:
Berikut tampilan lain logo tengkorak “Craft” pada kemeja pelatihan yang diambil dari situs mereka sendiri:
Foto ini menunjukkan para intel dalam sebuah pameran. Semua orang memakai sepatu tempur dan celana coklat:
Apa artinya semua ini?
Mungkinkah foto orang-orang pada acara tersebut hanyalah sebuah teori konspirasi?
Jika iya, dalam pekerjaan polisi, ini akan disebut sebagai “bukti”, dan orang-orang dalam foto ini harusnya menarik perhatian.
Namun media
mainstream dan seluruh aparat penegak hukum AS
saat ini seakan berpura-pura bahwa orang-orang ini tidak ada. Mungkin
juga itu konspirasinya.
Bagaimanapun, masyarakat AS mengetahui bahwa intel “Craft” tidak
bekerja secara gratis. Mereka bukan kelompok relawan. Mungkin ada yang
membayar mereka untuk berada di acara tersebut. Namun, ini juga bukan
pertama kalinya “Craft” munc
ul di acara besar AS.
Siapa yang membayar “Craft” untuk berada di sana? Dan apa misi mereka?
Mengapa keberadaan mereka di acara maraton Boston seakan
disembunyikan? Mengapa mereka bukan “orang yang berkepentingan” dalam
penyelidikan?
Mengapa mereka membawa detektor radiasi? Apa yang ada di ransel mereka?
Apa motif pembom dalam menggunakan bom
pressure cooker ? Yang instruksi pembuatannya banyak tersebar di
google dan juga tampil dalam edisi pertama majalah Al-Qaeda berbahasa Inggris “Inspire” tahun 2010.
Faktanya, banyak media AS yang seakan menolak mengakui keberadaan intel militer swasta itu dalam ledakan bom Boston.
Dan di tengah banyaknya spekulasi mengenai bom Boston, Duta Besar
Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Scot Marcel, telah menyatakan
bahwa peristiwa bom Boston adalah murni tindakan kriminal (dan bukan
“terorisme”).
“Ini (bom Boston) adalah tindakan kriminal. Ini tidak ada hubungannya
dengan agama,” ujar Scot Marciel di rumah Kedutaan AS, Jalan Suropati,
Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2013), kepada
detikcom.
Mengutip pernyataan salah seorang pejabat AS, salah satu tersangka pelaku peledakan Boston telah ditangkap, ujar surat kabar
Boston Globe, seperti dilansir
Al Jazeera.
Tersangka tersebut berada di dalam tahanan, ujar media lokal. Sejauh
ini pihak kepolisian AS belum mengungkapkan identitas tersangka yang
telah berada dalam tahanan mereka itu.
Sementara tersangka lainnya masih dalam pengejaran, lapor
Boston Globe pada Jum’at (19/4/2013). (arrahmah.com), salam-online