Sebagian orang ketika menjalani puasa di bulan Ramadhan makan dengan berlebih-lebihan. Seharian
menahan lapar dan haus sering menjadi dalih “balas dendam” saat berbuka untuk makan dan minum dengan sebanyak-banyaknya. Tapi apakah itu baik bagi kesihatan dan bagaimana juga kesan makan sambil berdiri bagi kesehatan?
Para doktor mengatakan bahwa tubuh manusia ketika berdiri, maka sistem saraf dan sistem otot bekerja secara efektif. Berkebalikan saat sedang duduk, kedua sistem ini bekerja dalam keadaan fokus. Karena itu, salah apabila manusia makan atau minum dengan berdiri, bahkan dianjurkan untuk duduk. Dokter memantau kondisi-konidisi di mana terjadi kasus gangguan dalam proses pencernaan, banyak obat-obatan yang
tidak mampu mengobatinya. Namun, dengan pasien berhenti makan dan minum sambil berdiri dan mulai makan dengan duduk maka gangguan pencernaan ini menjadi hilang! Inilah yang disarankan Nabi shalalallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Rasulullah melarang seseorang makan atau minum sambil berdiri,” (HR. Muslim) apakah Anda mengobati diri Anda dengan mengikuti sunah nabi ini?
Para peneliti dari Finland menemukan bahwa setiap orang sekedar memakan makanan yang bergizi dan tidak boros (tidak berlebih-lebihan) dan tergantung pada rasio tertentu pada makanan, khususnya gizi alami, akan memberikan kontribusi dalam
mengurangi proporsi kolesterol dan menurunkan tekanan darah, yang mana kedua hal tersebut penyebab utama kematian mendadak. Subhanallah (Maha suci Allah) yang telah berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah kalian, namun jangan berlebih-lebihan (boros) karena Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (Q.S Al-A’raf:31).
Sekiranya umat manusia mahu menerapkan ayat diatas dalam sIstem makanan bergizi akan dapat banyak memberikan manfaat terhindar dari penyakit dan dari sisi harta juga jimat, bahkan jika mahu merenungkan seruan para ilmuwan ahli gizi dapat ditemukan bahwa mereka juga berpendapat hal terbaik sebagai obat dan terapi agar terhindar dari penyakit di usia ini adalah tidak berlebih-lebihan dalam hal makanan dan minuman! Pertanyaan kami adalah: Bukankah ilmuwan nutrisi saat ini menyerukan yang sama seperti yang disampaikan oleh ayat Allah sejak empat belas abad yang lalu? Hal ini memberi kesaksian bahwa Al-Quran adalah kitabullah. Demikian juga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam benar dalam sunahnya yang menganjurkan untuk tidak makan berlebih-lebihan. (
Arrahmah.com)
(Arrahmah.com)
– Sebagian orang ketika menjalani puasa di bulan Ramadhan makan dengan
berlebih-lebihan. Seharian menahan lapar dan haus sering menjadi dalih
“balas dendam” saat berbuka untuk makan dan minum dengan
sebanyak-banyaknya. Tapi apakah itu baik bagi kesehatan dan bagaimana
juga dampak makan sambil berdiri bagi kesehatan?
Makan sambil berdiri
Para
dokter mengatakan bahwa tubuh manusia ketika berdiri, maka sistem saraf
dan sistem otot bekerja secara efektif. Berkebalikan saat sedang duduk,
kedua sistem ini bekerja dalam keadaan fokus. Karena itu, salah apabila
manusia makan atau minum dengan berdiri, bahkan dianjurkan untuk duduk.
Dokter memantau kondisi-konidisi di mana terjadi kasus gangguan dalam
proses pencernaan, banyak obat-obatan yang tidak mampu mengobatinya.
Namun, dengan pasien berhenti makan dan minum sambil berdiri dan mulai
makan dengan duduk maka gangguan pencernaan ini menjadi hilang! Inilah
yang disarankan Nabi shalalallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita. Dalam
sebuah hadits disebutkan, “Rasulullah melarang seseorang makan atau
minum sambil berdiri,” (HR. Muslim) apakah Anda mengobati diri Anda
dengan mengikuti sunah nabi ini?
Berlebih-lebihan dalam makanan
Para
peneliti dari Finlandia menemukan bahwa setiap orang sekedar memakan
makanan yang bergizi dan tidak boros (tidak berlebih-lebihan) dan
tergantung pada rasio tertentu pada makanan, khususnya gizi alami, akan
memberikan kontribusi dalam mengurangi proporsi kolesterol dan
menurunkan tekanan darah, yang mana kedua hal tersebut penyebab utama
kematian mendadak. Subhanallah (Maha suci Allah) yang telah berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan
dan minumlah kalian, namun jangan berlebih-lebihan (boros) karena Allah
tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (Q.S Al-A’raf:31).
Sekiranya
umat manusia mau menerapkan ayat diatas dalam sIstem makanan bergizi
akan dapat banyak memberikan manfaat terhindar dari penyakit dan dari
sisi harta juga hemat, bahkan jika mau merenungkan seruan para ilmuwan
ahli gizi dapat ditemukan bahwa mereka juga berpendapat hal terbaik
sebagai obat dan terapi agar terhindar dari penyakit di usia ini adalah
tidak berlebih-lebihan dalam hal makanan dan minuman! Pertanyaan kami
adalah: Bukankah ilmuwan nutrisi saat ini menyerukan yang sama seperti
yang disampaikan oleh ayat Allah sejak empat belas yang lalu? Hal ini
memberi kesaksian bahwa Al-Quran adalah kitabullah. Demikian juga
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam benar dalam sunahnya yang
menganjurkan untuk tidak makan berlebih-lebihan.
(siraaj/kaheel7.com/
arrahmah.com)
- See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2013/07/12/makan-sambil-berdiri-dan-makan-berlebih-lebihan.html#sthash.vk8U7deD.dpuf