http://www.eramuslim.com
Pemain Muslim semakin mempengaruhi budaya sepak bola Inggris, dengan
adanya bulan suci Ramadan dan terakomodasinya ibadah Muslim akan menjadi
perhatian besar bagi penggemar bola sepak .
“Arsenal tentunya lebih menganjurkan saya untuk tidak berpuasa
(ramadhan) , tapi mereka mengerti ini adalah momen spesial bagi saya dan
mereka mencoba untuk mengakomodasi (pilihan untuk berpuasa) untuk
membuat saya lebih baik,” penyerang Arsenal Abou Diaby, 27 tahun,
mengatakan kepada BBC Sport pada Jumat, Juli 5.
Pemain Newcastle United, Demba Ba, 28 tahun, mengakui bahwa ia telah
memiliki banyak masalah dengan pengurusnya pasukannya berkaitan tentang
Ramadhan, tetapi ia mengatakan tetap melakukan puasa Ramadhan.
“Setiap kali pengurusnya tidak senang dengan hal itu (Melakukan puasa) ,
saya katakan:” Dengar, aku akan tetap melakukannya (berpuasa) .
Sepanjang permainan saya masih baik (walau berpuasa) , saya akan terus
bermain, tetapi jika ternyata permainan saya buruk (karena saya
berpuasa) maka silahkan anda jadikan aku di bangku cadangan, itu saja, ‘
Ujarnya tegas.
Diaby dan Ba berada di antara 40 pemain Muslim lainnya di Liga Premier Inggris.
Selain itu, kabar yang menggembirakan , bahwa setiap pemain Muslim
selalu disediakan dengan makanan halal, memiliki pilihan untuk ruang
mandi terpisah dari tim dan diberi waktu dan ruang untuk melakukan
sholat.
Melihat semua tingkah pemain bintang bola sepak Muslim, para penggemar
bola juga mendapatkan pendidikan dalam praktisi bagaimana menjadi
Muslim.
Kadang anak-anak yang bermain bola sepak di sebuah taman di Newcastle
, setelah salah seorang dari mereka menjaringkan gol di gawang lawan , mereka
terlihat bersujud seolah-olah mereka berdoa setelah menjaringkan gol.
Meskipun banyak anak-anak itu tidak tahu apa artinya, karena meraka
bukanlah anak anak Muslim, tapi gerakan sujud para pemain bola Muslim
itu menjadi bagian yang lebih akrab dari budaya Inggris populer.