Assalamu’alaikum. wr. wb.
Ustaz, baru-baru ini saya kehilangan haiwan peliharaan saya, yaitu
kucing yang sangat saya sayangi seperti saudara saya sendiri. Yang ingin
saya tanyakan adalah :
1. Apakah haiwan yang pernah saya pelihara maupun haiwan lainnya boleh masuk syurga dan menikmati kenikmatan yang ada di syurga ?
2. Jika tidak boleh, apakah doa saya agar haiwan yang pernah saya
pelihara maupun semua haiwan yang pernah hidup di dunia ini agar dapat
masuk ke syurga baik bersama saya (InsyaAllah) atau tidak akan dikabulkan
oleh Allah ?
Mohon jawabannya dari Ustaz dan saya ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Muhammad yang dimuliakan Allah swt, andai semua orang
bersikap seperti anda yang menyayangi....
sesama makhluk Allah swt yaitu
binatang tentu dunia ini tidak akan kehilangan keseimbangannya
sebagaimana asal diciptakannya oleh Sang Maha Pencipta sehingga manusia
terhindar dari berbagai musibah.
Lemah Lembut Terhadap Binatang
Islam adalah agama Allah swt yang memberikan perhatiannya kepada
binatang bahkan beberapa surat didalam Al Qur’an dinamakan dengan nama
binatang, diantaranya : al An’am (binatang ternak), an Nahl (lebah), an
Naml (semut). Allah swt juga menceritakan secara khusus tentang
pertemanan yang dijalin antara ashabul kahfi dengan seekor anjing dalam
menentang kezaliman penguasa pada saat itu didalam surat al Kahfi.
Untuk itu islam memerintahkan para pemeluknya untuk memperlakukan
binatang secara baik kecuali binatang-binatang yang membahayakan dirinya
dan yang memang dibolehkan untuk dibunuh, seperti sabda Rasulullah
saw,”Lima binatang berbahaya yang diperbolehkan membunuhnya dalam
keadaan tidak berihrom atau berihrom yaitu ular, burung gagak, tikus,
anjing gila, burung rajawali.” (HR. Muslim)
Perlakuan baik seseorang kepada seekor binatang bisa menjadi sarana
untuk mendapatkan ampunan dari Allah swt dan memudahkannya untuk
mendapatkan surga-Nya, sebagaimana diceritakan didalam sebuah hadits
yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh ra bahwasanya Rasulullah saw
bersabda,”Suatu ketika seorang lelaki sedang berjalan disuatu jalan ia
merasa sangat haus lalu ia mendapatkan sebuah sumur maka ia pun
menuruninya dan minum darinya.
Tatkala keluar darinya dia mendapatkan seekor anjing yang
menjulur-julurkan lidahnya yang sedang mengunyah tanah basah karena
hausnya. Orang itu berkata,’Sungguh apa yang dialami anjing ini berupa
kehausan seperti apa yang barusan aku alami. Maka orang itu pun menuruni
sumur dan memenuhi terompahnya dengan air kemudian membawanya ke atas
dengan mulutnya dan diminumkannya kepada anjing itu. Allah
berterimakasih kepadanya dan mengampuni dosanya. Mereka bertanya,’Wahai
Rasulullah apakah didalam setiap binatang ternak itu ada pahala bagi
kita?’ Beliau saw menjawab,’Di setiap yang memiliki hati yang lunak
(kiasan untuk kehidupan, pen) ada pahala.” (HR. Bukhori)
Sebaliknya perlakuan yang kasar terhadap binatang bisa membawanya
kepada murka dan neraka Allah swt, sebagaimana diceritakan pula didalam
hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar ra dari Nabi saw
bersabda,”Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing
yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan
binatang-binatang kecil yang ada dilantai.” (HR. Bukhori)
Penyiksaan terhadap binatang tanpa alasan yang dibenarkan oleh
syariat maka ini tidak diperbolehkan dengan cara apapun yang bisa
menyakitinya, sebagaimana hadits Rasulullah saw,”Sesungguhnya tidaklah
ada yang pantas melakukan penyiksaan dengan api kecuali Sang Pemilik api
(Allah swt).” (HR. Abu Daud)
Adapun yang tidak termasuk didalam penyiksaan terhadap hewan adalah
penyembelihan binatang-binatang yang memang sudah diciptakan Allah swt
untuk dikonsumsi manusia dan membawa manfaat bagi mereka, seperti
penyembelihan ayam, bebek, kambing, domba, sapi dan binatang ternak
lainnya.
Dalam penyembelihan binatang ternak ini pun seseorang tetap
diharuskan untuk melakukannya dengan baik dan menghindari hal-hal yang
dapat membuatnya sengsara saat disembelih, seperti : diharuskan
menajamkan pisau untuk menyembelihnya dan mengelus-elus leher binatang
itu sebelum menaruhkan pisau diatasnya, sebagaimana hadits yang
diriwayatkan dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus ra dari Rasulullah saw
bersabda,”Sesungguhnya Allah swt mentapkan kebaikan (ihsan) atas segala
sesuatu. Maka apabila kalian membunuh (didalam peperangan) lakukanlah
dengan baik. Jika kalian menyembelih lakukanlah dengan baik. Hendaklah
setiap kalian menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.”
(HR. Muslim)
Hewan Yang Ada di Surga
Hal ini termasuk didalam perkara-perkara yang ghaib sehingga
diharuskan bagi kita untuk bersandar sepenuh kepada hadits-hadits
shohih. Ketika memang terdapat didalam suatu hadits yang shohih maka
kita menerimanya dan mengimaninya namun ketika hal itu tidak terdapat
didalam hadits yang shohih maka kita berdiam diri dan menyerahkan
perkara tersebut kepada Allah swt.
Dari beberapa berita tentang hewan-hewan yang ada di surga maka bisa dibagi menjadi tiga macam :
1. Hewan-hewan yang memang sudah dikhususkan bahwa mereka di surga,
seperti : anjing Ashabul kahfi, onta Nabi Sholeh as, dan berita tentang
ini tidaklah benar sedikit pun.
2. Binatang-bintang yang disebutkan didalam Al Qur’an dan Sunnah yang
memang dipersiapkan Allah swt untuk orang-orang beriman di surga, baik
yang secara tegas disebutkan didalam nash seperti : burung-burung yang
disebutkan didalam firman-Nya,”Dan daging burung dari apa yang mereka
inginkan.” (QS. Al Waqi’ah : 56) ataupun penyebutan secara umum, seperti
firman Allah swt,”Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan
daging dari segala jenis yang mereka ingini.” (QS. Ath Thuur : 22)
Yang lainnya adalah sapi jantan yang dipersiapkan Allah swt sebagai
makanan untuk penduduk surga, sebagaimana yang diriwayatkan dari Tsauban
budak Rasulullah saw berkata,”Aku berdiri disisi Rasulullah saw
kemudian datang seorang alim dari Yahudi dan berkata,”Assalamu alaika
wahai Muhammad.’ kemudian aku mendorongnya dengan satu dorongan karena
seakan-akan ia ingin berkelahi… dia berkata,’Apa makanan mereka
(penduduk surga) nanti ? beliau saw menjawab,’Akan disembelihkan bagi
mereka sapi jantan surga dan mereka makan dari semua bagiannya. “ (HR.
Muslim)
3. Apa yang disebutkan didalam sunnah yang shohih dari nash yang
berbicara tentang sebagian hewan yang ada di surga, diantaranya :
a. Dari Abu Hurairoh ra berkata,” Rasulullah saw bersabda,’Shalatlah
kalian di kandang kambing dan bersihkanlah tanahnya karena ia adalah
binatang surga.” (HR. Baihaqi dan telah dishohihkan oleh al Albani dalam
“Shohiul Jami’)
b. Dari Abi Mas’ud al Anshori berkata,”Telah datang seorang laki-laki
dengan membawa seekor onta yang masih terkekang lehernya dengan
pengikat dan berkata,’Ini untuk di jalan Allah.” Maka beliau saw
bersabda,”Dikarenakan onta ini maka bagimu pada hari kiamat sebanyak
tujuh ratus onta dan seluruhnya telah dikekang lehernyai.” (HR. Muslim)
Imam Nawawi mengatakan,” .. ada yang menyebutkan : Maknanya bisa
berarti pahala sebesar tujuh ratus ekor onta atau juga bisa berarti
lahiriyahnya yaitu baginya di surga tujuh ratus yang setiap darinya
masih dikekang lehernya, dia bisa mengendarainya kemana saja dia suka
untuk membanggakannya, sebagaimana berita tentang kuda surga dan
kemuliaannya. Ini kemungkinan yang terbesar. (Syarh an Nawawi 13/38)
c. Onta dan kuda sebagaimana disebutkan Nawawi :
Dari Abi Ayyub dari Nabi saw bersabda,”Sesungguhnya penduduk surga
saling berkunjung dengan mengendarai onta putih yang bagaikan yaqut
(batu mulia). Tidak ada di surga sesuatupun dari binatang ternak kecuali
onta dan burung.” (HR. Thabrani didalam al Kabir (4/179)
Diriwayatkan dari al Haitsami berkata,”Diriwayatkan oleh Thabarani
dan didalamnya terdapat Jabir bin Nuh dan ia termasuk orang yang lemah.”
(Majma’ Zawaid (10/413) al Albani juga melemahkannya didalam “Dhoiful
Jami (1833)’
Dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya bahwasanya ada seorang
laki-laki bertanya kepada Nabi saw dan mengatakan,”Wahai Rasulullah saw
apakah di surga ada kuda? Beliau menjawab,’Sesungguhnya Allah swt
memasukanmu ke surga dan engkau boleh membawa seekor kuda dari yaqut
merah yang terbang bersamamu di surga kemana kamu suka.’ Dia
berkata,’Ada seorang laki-laki bertanya,’Wahai Rasulullah apakah di
surga ada onta?’dia berkata ,’Dia saw tidak mengatakan kepadanya seperti
apa yang dikatakannya kepada temannya.’ Beliau bersabda,’Sesungguhnya
Allah memasukkan kamu ke surga yang didalamnya segala yang menyenangkan
dirimu dan melezatkan matamu.’ (HR. Tirmidzi (2543) an dihasankan oleh
al Albani dalam ‘Shohih at Targhib’ (3/522)
Dan ada yang sejenis itu dari Abu Ayyub didalam riwayat Tirmidzi (2544) yang dishohikan oleh al Albani juga (3/423)
Juga disebutkan didalam hadits shohih bahwa arwah para syuhada berada
di tembolok-tembolok seekor burung di surga yang keluar sekehendaknya.
Perlu diketahui bahwa burung-burung, kuda dan onta yang ada di surga
tidaklah serupa dengan yang ada di dunia kecuali sebatas namanya saja.
Adapun bagaimana sifat yang sebenarnya maka tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Allah swt. Adapun kita hanya mengetahui sebatas puncak
keindahan dan keagunganya dikarenakan ia adalah bagian dari kenikmatan
yang disediakan Allah swt untuk para walinya di surga. Untuk itu Nabi
saw didalam hadits didepan mengisyaratkan bahwa kuda surga dari yaqut
(batu mulia) merah terbang dengan pemiliknya kemana saja dia suka.”
Kita berharap semoga Allah swt memberikan kenikmatan kepada kita dan
memasukkan kita semua ke surga dengan rahmat-Nya, sesungguhnya Dia lah
Yang Maha Murah Pemberi dan Maha Mulia.
(
www.islam-qa.com) eramuslim.com
Wallahu A’lam
-Ustadz Sigit Pranowo, Lc-