Masyarakat Arab Saudi kini menghadapi meningkatnya harga barang keperluan sehari-hari, dibawah upah tetap yang telah ditetapkan oleh pihak kerajaan Saudi.
Peraturan yang melarang warga untuk berkumpul dan melakukan unjuk rasa, menjadikan warga Saudi melakukan kempen dalam situs jejaring sosial Twitter dan Facebook, dengan Hastag “Gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup.”
kempen yang diluncurkan pertama kali pada bulan Julai lalu mengalami peningkatan signifikan sampai bulan September ini. Topik berhastag “Gaji kami tidak
mencukupi kebutuhan hidup kami,” menempati trending topik di situs Twitter dalam 2 minggu pertama peluncuran kempen di bulan Julai lalu.
Akan tetapi kempen di media sosial ini mendapat kritik dari kalangan dalam orang kerajaan, dimana mereka menganggap kempen media sosial menyesatkan dan menyatakan kekecewaan karena mendiskusikan masalah negara secara terbuka.
Populasi warga Saudi meningkat dari tujuh juta orang di era tahun tujuh puluhan, menjadi sekitar 30 juta pada tahun 2012 dengan lebih banyak warga terdidik yang memiliki harapan yang tinggi.
Pendukungkempen mengkritik sikap belanja pemerintah yang buruk, yang digambarkan dalam ilustrasi kartun yang muncul secara luas di Twitter. Mereka menggambarkan buah dari Palm yang menguntungkan seluruh dunia dengan mengorbankan warga Saudi .
Bahkan beberapa warga merasa marah ketika pemerintah Saudi menjanjikan bantuan ke Mesir, pasca penggulingan Presiden Muhammad Morsi pada bulan Julai lalu.
Banyak orang Saudi menggunakan kempen ini untuk melampiaskan frustrasi mereka terhadap sikap mewah anggota keluarga kerajaan. Baru-baru ini, salah seorang pangeran menyumbangkan 500 ribu dolar Amerika Serikat untuk sebuah lembaga sosial dengan imbalan duduk berdekatan selama 15 menit dengan aktris Kristen Stewart asal Amerika Serikat
eramuslim.com