BERN (
S-O-L): Ini satu lagi bukti Kekuasaan Allah. Orang yang pada mulanya habis-habisan menentang Islam dan paling hebat menolak keberadaan Menara Masjid di Swiss, malah berbalik mendukung dan masuk ke dalam barisan ajaran yang paling dibencinya.
Adalah politikus Swiss, Daniel Strech, sosok yang paling menentang keberadaan Menara Masjid di Swiss, dimana penolakan itu mengantarkannya ke puncak karierrnya sebagai politikus.
Namun, hidayah datang kepadanya. Ia menjadi Muslim pada 2006, dan publik mengetahuinya tiga tahun kemudian. Kini, ia tekun mendalami Islam, mempelajari Al-Qur’an dan menjalankan shalat lima waktu.
Strech tak lagi memikirkan karierr politiknya. Ia mengundurkan diri dari keanggotaan Parti Rakyat Swiss. Ia lebih memilih aktif di masjid......
“Islam menawarkan saya jawaban logik atas pertanyaan hidup yang penting. Pada akhirnya, saya tidak pernah menemukan dalam agama Kristian, ” kata Streich seperti dikutip Arabnews.com, Jumat (23/10).
Lepas dari partai sebelumnya, Streich kini berpartisipasi dalam membangun Parti Demokrat Konservatif. Parti ini dipilihnya lantaran menawarkan kebijakan toleransi antar umat beragama. Ia pun mulai aktif berkampanye tentang Islam dan Muslim.
Yang menarik, ketika tokoh anti-menara masjid itu beralih ke Jalan Islam, jumlah pendukung keberadaan menara masjid mencapai 42.5 persen. Memang masih kalah dengan persentase yang menolaknya, yakni 57.5 persen. Namun, perlu dicatat, populasi Muslim hanya 6 persen. Artinya bila dikalkulasikan dari jumlah pendukung tentu suara Muslim tidak seberapa.
Para analis menyatakan bahwa kampen anti-Islam dan larangan terhadap Menara Masjid, telah mendorong warga Swiss memeluk Islam. Berdasarkan data Uni Organisasi dan Komunitas Islam (UIOC) tercatat ada 3-5 ribu warga Swiss yang masuk Islam. (ROL)
BERN (SALAM-ONLINE):
Ini satu lagi bukti Kekuasaan Allah. Orang yang semula habis-habisan
menentang Islam dan paling getol menolak keberadaan Menara Masjid di
Swiss, malah berbalik mendukung dan masuk ke dalam barisan ajaran yang
paling dibencinya.
Adalah politisi Swiss, Daniel Strech, sosok yang paling menentang
keberadaan Menara Masjid di Swiss, dimana penolakan itu
mengantarkannya ke puncak karirnya sebagai politisi.
Namun, hidayah datang kepadanya. Ia menjadi Muslim pada 2006, dan
publik mengetahuinya tiga tahun kemudian. Kini, ia intens mendalami
Islam, mempelajari Al-Qur’an dan menjalankan shalat lima waktu.
Strech tak lagi memikirkan karir politiknya. Ia mengundurkan diri
dari keanggotaan Partai Rakyat Swiss. Ia lebih memilih aktif di masjid.
“Islam menawarkan saya jawaban logis atas pertanyaan hidup yang
penting. Pada akhirnya, saya tidak pernah menemukan dalam agama Kristen,
” kata Streich seperti dikutip Arabnews.com, Jumat (23/10).
Lepas dari partai sebelumnya, Streich kini berpartisipasi dalam
membangun Partai Demokrat Konservatif. Partai ini dipilihnya lantaran
menawarkan kebijakan toleransi antar umat beragama. Ia pun mulai aktif
berkampanye tentang Islam dan Muslim.
Yang menarik, ketika tokoh anti-menara masjid itu beralih ke Jalan
Islam, jumlah pendukung keberadaan menara masjid mencapai 42.5 persen.
Memang masih kalah dengan persentase yang menolaknya, yakni 57.5 persen.
Namun, perlu dicatat, populasi Muslim hanya 6 persen. Artinya bila
dikalkulasikan dari jumlah pendukung tentu suara Muslim tidak seberapa.
Para analis menyatakan bahwa kampanye anti-Islam dan larangan
terhadap Menara Masjid, telah mendorong warga Swiss memeluk Islam.
Berdasarkan data Uni Organisasi dan Komunitas Islam (UIOC) tercatat ada
3-5 ribu warga Swiss yang masuk Islam. (ROL)
salam-online
- See more at: http://salam-online.com/2013/10/politisi-anti-islam-ini-menjadi-aktivis-masjid.html#sthash.ZkiEmDD3.dpuf