JAKARTA (SALAM-ONLINE): Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mendukung wacana sejumlah tokoh
nasional untuk mengusung pemimpin Kristen di pentas nasional menghadapi
Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 mendatang.
Sekretaris Eksekutif Bidang Marturia PGI Pdt. Favor A. Bancin,
mengatakan ada ada dua suksesi yang telah diagendakan pihaknya pada
tahun 2014 nanti yakni politik nasional dan suksesi pergantian
kepemimpinan di PGI sendiri.
“Kami mendukung wacana itu dengan catatan mendukung keimanan
kekristenan. Dan, diharapkan siapa pun nanti pemimpinnya, tidak
sektarian dan merangkul semua potensi bangsa,” kata Favor dalam
perbincangan dengan
hidayatullah.com, Senin (7/10/2013).
Ia menambahkan, umat Kristiani baik PGI maupun Konferensi Waligereja
Indonesia (KWI) dan lainnya terus melakukan pembinaan dan pendidikan
politik kepada segenap umat.
Menurut Favor, bangsa Indonesia terus dirundung banyak masalah.
Termasuk soal penyakit korupsi yang kian merajalela dinilai dia sebagai
tragedi kemanusiaan yang hanya bisa dicegah dengan keimanan.
“Kita tidak bisa hanya menyampaikan kepada umat soal surga dan neraka
saja tapi kita juga harus aktif membimbing keimanan komunitas bangsa,”
serunya.
Seperti diketahui, tokoh nasional yang juga mantan sekretaris umum
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Richard Daulay
mewacanakan tampilnya pemimpin Kristen di pentas nasional menghadapi
Pilpres 2014.
Richard menyebutkan, sebagai negara majemuk, saatnya bagi Indonesia memunculkan potensi umat kristen di bidang pemerintahan.
“Pemimpin kristen bukan sebuah keniscayaan, tetapi harapan yang dapat
diwujudkan,” kata Pendeta Dr Richard Daulay pada diskusi bertajuk
“Peran Gereja Menyongsong 2014″ di Gedung Lembaga Alkitab Indonesia
(LIA), Jakarta, September lalu (19/9/2013).
Pendeta Richard mengungkapkan, saat ini terdapat sejumlah tokoh kristen yang berpotensi menjadi pemimpin.
Ia menyebutkan sejumlah nama potensial seperti Gubernur Sulawesi
Utara Sinyo Harry Sarundajang, EE Mangindaan, dan Menteri Pertahanan
Purnomo Yusgiantoro. Selain itu, Menparekraf Mari Elka Pangestu, mantan
Menteri Perindustrian Luhut Binsar Pandjaitan, mantan Pangkostrad Letjen
TNI (Purn) Johnny Lumintang.
“Kita harus bersatu mendayagunakan potensi yang ada bagi kemajuan bangsa,” kata Pendeta Richard dikutip dari laman
Beritasatu yang berada di bawah korporasi Grup Lippo. (hidayatullah.com)
salam-online
- See more at: http://salam-online.com/2013/10/26276.html#sthash.gk98PyUC.dpuf
Himpunan
Warga Gereja di Indonesia (Hagai) mengadakan temu konsultasi dengan
para pimpinan Parpol Kristiani Nasional di Gedung Lembaga Alkitab
Indonesia (LAI) Salemba Raya Jakarta - See more at:
http://salam-online.com/2013/10/26276.html#sthash.gk98PyUC.dpuf
Gambar : Himpunan Warga Gereja di Indonesia (Hagai) mengadakan temu konsultasi dengan para pimpinan Parpol Kristiani Nasional di Gedung Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Salemba Raya Jakarta
Himpunan
Warga Gereja di Indonesia (Hagai) mengadakan temu konsultasi dengan
para pimpinan Parpol Kristiani Nasional di Gedung Lembaga Alkitab
Indonesia (LAI) Salemba Raya Jakarta - See more at:
http://salam-online.com/2013/10/26276.html#sthash.gk98PyUC.dpuf
JAKARTA (
SOL): Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mendukung wacana sejumlah tokoh nasional untuk mengusung pemimpin Kristen di pentas nasional menghadapi Pemilihan Presiden tahun 2014 mendatang.
Sekretaris Eksekutif Bidang Marturia PGI Pdt. Favor A. Bancin, mengatakan ada ada dua suksesi yang telah diagendakan pihaknya pada tahun 2014 nanti yakni politik nasional dan suksesi pergantian kepemimpinan di PGI sendiri.
“Kami mendukung wacana itu dengan catatan mendukung keimanan kekristianan. Dan, diharapkan siapa pun nanti pemimpinnya, tidak sektarian dan merangkul semua potensi bangsa,” kata Favor dalam perbincangan
dengan hidayatullah.com, Senin (7/10/2013).
Ia menambahkan, umat Kristian baik PGI maupun Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan lainnya terus melakukan pembinaan dan pendidikan politik kepada segenap umat.
Menurut Favor, bangsa Indonesia terus dirundung banyak masalah. Termasuk soal penyakit korupsi yang kian merajalela dinilai dia sebagai tragedi kemanusiaan yang hanya bisa dicegah dengan keimanan.
“Kita tidak bisa hanya menyampaikan kepada umat soal surga dan neraka saja tapi kita juga harus aktif membimbing keimanan komuniti bangsa,” serunya.
Seperti diketahui, tokoh nasional yang juga mantan sekretaris umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Richard Daulay mewacanakan tampilnya pemimpin Kristian di pentas nasional menghadapi Pemilihan Presiden 2014.
Richard menyebutkan, sebagai negara majemuk, saatnya bagi Indonesia memunculkan potensi umat kristian di bidang pemerintahan.
“Pemimpin kristian bukan sebuah keniscayaan, tetapi harapan yang dapat diwujudkan,” kata Pendeta Dr Richard Daulay pada diskusi bertajuk “Peran Gereja Menyongsong 2014″ di Gedung Lembaga Alkitab Indonesia (LIA), Jakarta, September lalu (19/9/2013).
Pendeta Richard mengungkapkan, saat ini terdapat sejumlah tokoh kristian yang berpotensi menjadi pemimpin.
Ia menyebutkan sejumlah nama potensial seperti Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, EE Mangindaan, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Selain itu, Menparekraf Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Perindustrian Luhut Binsar Pandjaitan, mantan Pangkostrad Letjen TNI (Purn) Johnny Lumintang.
“Kita harus bersatu mendayagunakan potensi yang ada bagi kemajuan bangsa,” kata Pendeta Richard dikutip dari laman Beritasatu yang berada di bawah korporasi Grup Lippo. (hidayatullah.com)