Damaskus (voa-islam.com) Tak ada yang mampu
membuat adanya
"ta'liful qulub" (menyatukan ikatan hati), kecuali hanya Allah Azza Wa Jalla. Adanya
"ta'liful qulub" hanya
akan diberikan kepada mereka yang benar-benar ikhlas dalam segala
amalnya. Pertolongan Allah Azza Wa Jalla hanyalah akan diberikan kepada
mereka yang ikhlas, dan semata-mata hanya mengharapkan ridho dari
Rabbnya.
Sesudah mengalami kekalahan bertubi-tubi di berbagai front di Suriah oleh pasukan rezim Bashar al-Assad, sekarang
"Enam Faksi" pejuang Mujahidin terbesar di Suriah, bersatu. Mereka mendirikan sebuah
"Front Islam" baru, dan bersumpah mendirikan Negara Islam di Suriah.
Ini sebuah perkembangan baru, sesudah diinternal para pejuang
Mujahidin, mengalami perpecahan, dan konflik secara terbuka. Tidak
kurang pemimpin Al-Qaidah, Dr.Ayman al-Zawahiri, menyerukan diakhiri
konflik dan perbedaan, dan perlunya menyatukan seluruh kekuatan
Mujahidin di Suriah......
"Keenam Faksi" terbesar Islam pejuang Mujahidin di Suriah, menyatakan, mereka membentk "
Front Islam"
yang baru pada Kamis, 21/11/2013. Mereka ingin segera menghentikan
konflik yang sudah berlangsung selama dua setengah tahun dan mengakhiri
pemerintahan al-Assad, yang telah mengakibatkan banyaknya korban jiwa
dikalangan Muslim Suriah.
Para pejuang Mujahidin Suriah telah bertekad menyatukan barisan
mereka. Komandan pejuang Islam, dalam sebuah video ditayangkan al
Jazeera, mengatakan "Front Baru" mereka tidak hanya berusaha
menggulingkan Presiden Bashar al - Assad, namun bercita-cita mendirikan
Negara Islam.
"Formasi politik, militer, dan sosial yang mandiri bertujuan
menggulingkan rezim al-Assad dan mendirikan sebuah Negara Islam, di mana
kedaulatan Allah Ta'ala yang akan menjadi acuan dan penguasa kita",
kata Ahmed Eissa, yang memimpin Brigade Suqour al- Sham.
Di antara kelompok utama yang bergabung itu, seperti Ahrar al-Sham,
Suqour al-Sham dan Tentara Islam. Brigade Tauhid yang mempelopori
ofensif ogos 2012, dan berhasil mengambil sebahagian besar wilayah
kota Aleppo dan bagian lain utara Suriah, bahagian dari front yang baru
itu.
Namun, apakah perkembangan baru ini, benar-benar akan menyatukan
langkah para Mujahidin di Suriah? Ini masih menunggu perkembangan lebih
lanjut. Karena masih kekuatan di Suriah yang sekarang terlibat dalam
perjuangan membebaskan Suriah, seperti Jabhah al-Nusrah, dan sangat
ditakuti oleh Barat.
Situasi di Suriah sangat rentan dengan berbagai konflik, karena
banyaknya campur dan kepentingan dari berbagai negara, dan mereka
memilliki tujuan yang berbeda, termasuk negara-negara Arab Teluk, dan
Arab Saudi.
Apakah mereka akan membiarkan terjadi
"ittifaq" (persatuan)
diantara Mujahidin? Ini masih perlu dilihat lebih lanjut. Suriah
benar-benar berada di persimpangan jalan, akibat banyaknya campur tangan
asing terhadap Mujahidin. Wallahu'alam.